Ketika
mempertimbangkan memilih outlet atau toko yang akan dikunjungi, konsumen
menggabungkan informasi yang mereka terima dari berbagai media. Informasi
tersebut tidak hanya dari perusahaan itu sendiri, tetapi bisa jadi dari sumber
lain. Konsumen kemudian mengintegrasikan pesan-pesan di media tersebut. Lalu
bagaimana strategi komunikasi yang tepat?
Sudah seyogyanya
bila marketer bertanggung jawab mencegah agar konsumen tidak mengintegrasikan pesan-pesan itu secara tidak
konsisten. Tugas marketer adalah mencegah agar satu pesan tidak bertabrakan
dengan yang lain. Jangan sampai pesan yang mengajak pembelanja berkunjung namun
saat masuk ke toko, pembelanja menemui pesan-pesan yang tidak sesuai. Dalam
konteks ini, integrated marketing communications menjadi alternatif baru,
terutama dalam perencanaan media. Seperti diketahui, tujuan utama dari IMC
adalah untuk mengelola semua kegiatan pemasaran yang berdampak penjualan,
keuntungan, dan ekuitas merek.
Dalam sebuah
rekomendasinya, Deloitte menunjukkan bahwa 'toko harus dianggap seperti media
pemasaran lain. Dalam konteks ini, Paco Underhill – penulis buku
laris
Why We Buy: The Science of Shopping – berpendapat bahwa
design sebuah outlet memberikan pengaruh yang cukup besar. Seyogyanya desain sebuah outlet itu seperti sebuah
cerita yang baik. Setiap toko mempunyai sebuah sekuen awal, tengah, dan akhir.
Di luar, design
eksterior outlet menentukan apakah seseorang bersedia masuk atau melewatkan
begitu saja. Dengan kata lain,
karakteristik eksterior sebuh outlet, mempunyai pengaruh yang kuat pada image
suatu gerai. Sebab kombinasi dari eksterior ini dapat membuat bagian luar toko
menjadi terlihat unik, menarik, menonjol dan mengundang orang untuk masuk ke
dalam toko.
Bagian eksterior
ini meliputi antara lain marquee, pintu masuk dan jendela pajang. Marquee
adalah suatu tanda yang digunakan untuk memajang nama atau logo atau
dikombinasikan dengan slogan dan informasi lainnya dari sebuah toko. Tanda ini dapat dibuat dengan teknik
pewarnaan, penulisan huruf atau penggunaan lampu neon. Supaya efektif marquee
harus diletakkan di luar, terlihat berbeda dan lebih menarik atau mencolok
daripada toko lain.
Pada
kenyataannya, ada beberapa segmen pembelanja. Misalnya, ada pembelanja cepat. Segmen
inilah yang paling banyak dijumpai terutama saat hari-hari kerja. Karakternya,
jalan berjalan pandangan mereka lurus ke depan da gaya berjalannya cepat.
Mereka
Nampak terburu-buru.
Konsumen yang cenderung berjalan cepat, pola kepadatan jalur jalan, dan cara
orang-orang berperilaku ketika mereka berjalan dalam kelompok sangat
mempegaruhi keberhasilan jendela pajang dalam menarik orang untuk masuk ke toko
atau tidak.
Disinilah
pentingnya men-design jendela pajang untuk langsung menarik perhatian
konsumen untuk masuk outlet atau setidaknya ingin berhenti dan melihat jendela
pajang. Pesan-pesan yang terdapat dalam jendela pajang harus mudah dan bisa
cepat dibaca jika Anda mengharapkan pembeli sibuk untuk melihat mereka. Design
dan layoutnya harus sederhana sehingga produk yang dipajang di dalamnya dapat
diidentifikasi secara jelas dan cukup kreatif untuk menangkap mata pejalan kaki
sibuk.
Selain itu,
design dan layout jendela pajang harus seakan dapat menjawab pertanyaan calon
pembeli cerdas seputar siapa pasar inti dari outlet ini, apakah outlet ini
cocok dengan kepribadian saya, dan apakah kalau saya masuk ke dalamnya
meberikan kenyamanan sehingga saya betah di dalamnya atau tidak. Dengan kata
lain, jendela pajang seyogyanya juga dianggap sebagai cerminan dari identitas
merek outlet ersebut sehingga mampu menghasilkan rupiah yang diharapkan.(Bersambung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar