Pertengahan
1980 Ramada membuka hotel baru di Manchester. Saat itu, Ramada tidak sendirian
karena terdapat banyak
hotel di Manchester yang gencar berpromosi. Namun
salah satu yang terbaik yang dilakukan Ramada adalah program yang bertujuan
mendorong rekomendasi positif dari para tamunya.
Bagaimana caranya? Ramada
melakukan promosi yang agak aneh. Ramada meletakkan
bebek plastik di setiap kamar mandi dan memberitahu para tamu bahwa mereka bisa menjaga bebek-bebek itu.
Atau, jika mereka menginginkannya, mereka bisa memilikinya atau dikirim ke
lokasi mana saja di dunia dalam peti tersendiri hanya dengan membayar £ 2,50
ditambah ongkos kirim. Promosi ini tidak hanya berhasil, tetapi juga membuat
keuntungan. Biaya bebek dan peti jauh kurang dari £ 2,50, dan ratusan bebek plastik
pun terjual kepada para tamu. Promosi ini memenangkan Gold Award promosi
penjualan di Eropa (halaman 75).
Roddy Mullin, penulis buku ini, sengaja menampilkan kembali kasus lama yang sudah dia tulis pada kali pertama buku ini terbit—sejatinya buku ini terbit pertama pada 1989. Sampai tahun lalu buku ini telah mengalami beberapa kali revisi dan buku yang diresensi ini merupakan edisi kelima. Namun demikian, kasus Ramada masih relevan dibicarakan sekarang, saat word of mouth menjadi in kembali untuk promosi. Bahasannya yang agak panjang tentang pentingnya kreativitas dalam berpromosi ini menjadi salah satu kekuatan buku ini.
Roddy Mullin, penulis buku ini, sengaja menampilkan kembali kasus lama yang sudah dia tulis pada kali pertama buku ini terbit—sejatinya buku ini terbit pertama pada 1989. Sampai tahun lalu buku ini telah mengalami beberapa kali revisi dan buku yang diresensi ini merupakan edisi kelima. Namun demikian, kasus Ramada masih relevan dibicarakan sekarang, saat word of mouth menjadi in kembali untuk promosi. Bahasannya yang agak panjang tentang pentingnya kreativitas dalam berpromosi ini menjadi salah satu kekuatan buku ini.
Buku ini
merupakan salah satu dari sedikit buku yang secara khusus membahas tentang
promosi penjualan. Di banyak buku, promosi penjualan hanya dimasukkan sebagai
bagian dari komunikasi pemasaran atau bauran promosi. Mullin melihat promosi
penjualan sebagain bagian yang sangat penting dalam pemasaran suatu produk atau
merek.
Mengapa promosi penjualan makin penting? Pertama, sebab saat
ini perusahaan di mana pun tengah menghadapi
masalah
menurunnya perbedaan nyata antara produk dan layanan, meningkatnya kekuatan distributor dan komunikasi lebih cepat tentang suatu alternatif.
Mereka harus berjuang keras dan lebih cepat untuk setiap penjualan. Dan alternatif jawaban untuk kondisi
itu adalah dengan promosi penjualan yang memungkinkan konsumen berinteraksi
langsung dengan merek.
Kedua,
pelanggan sekarang mencari sesuatu lebih dari merek yang mereka beli. Di sini
promosi penjualan yang menawarkan kebaruan, kegembiraan dan humor di titik
pembelian mampu merespon kebutuhan pelanggan. Saat ini, perusahaan-perusahaan
mulai memikirkan ulang hubungan antara sikap dan perilaku. Usaha menciptakan
kesadaran dan sikap positif terhadap merek melalui iklan dipandang sebagai
kurang efektif dibandingkan mendorong suatu penjualan yang dapat menumbuhkan
sikap positif terhadap merek.
Ketiga, saat ini, tekanan untuk mencapai hasil jangka pendek menguat. Banyak kalangan menilai bahwa
promosi penjualan dapat menghasilkan sesuatu, relatif jauh lebih cepat daripada bentuk-bentuk pemasaran lainnya. Hal ini
semakin penting karena tuntutan untuk kinerja laba jangka pendek makin menguat, meskipun orang juga menuntut hasil jangka panjang.
Keempat, pemirsa TV kini makin terpecah sebagai akibat dari pertumbuhan jumlah saluran TV. Akibatnya, biaya untuk menjangkau khalayak tertentu menjadi lebih mahal, meskipun biaya iklan TV saat ini turun akibat perang diskon di antara stasiun TV. Penurunan identitas masyarakat di tingkat lokal juga makin menyulitkan usaha untuk menjangkau kelompok-kelompok tertentu (seperti remaja) melalui media lokal. Kelima, semakin banyaknya merek dan produk yang bersaing membuat orang berusaha untuk sedapat mungkin tidak menerima pesan iklan.
Keempat, pemirsa TV kini makin terpecah sebagai akibat dari pertumbuhan jumlah saluran TV. Akibatnya, biaya untuk menjangkau khalayak tertentu menjadi lebih mahal, meskipun biaya iklan TV saat ini turun akibat perang diskon di antara stasiun TV. Penurunan identitas masyarakat di tingkat lokal juga makin menyulitkan usaha untuk menjangkau kelompok-kelompok tertentu (seperti remaja) melalui media lokal. Kelima, semakin banyaknya merek dan produk yang bersaing membuat orang berusaha untuk sedapat mungkin tidak menerima pesan iklan.
Apa yang diinginkan konsumen
sebenarnya? Pada dasarnya, konsumen ingin agar merek atau produk memenuhi kebutuhan dan harapan mereka. Kebutuhan pelanggan, di
wilayah tertentu, dipenuhi melalui penawaran produk atau jasa yang menyatu dalam suatu konsep
enam C: Cost (biaya), Comfort (kenyamanan),
Concept (konsep), Communication (komunikasi), Customer Relations
(hubungan pelanggan) dan Concistency (konsistensi). Konsep penawaran ini diajukan
Roddy Mullin dan Cathy Ace pada
2001 untuk
menggantikan konsep 4P–Product, Price, Place, dan Promotion–yang
selama ini banyak dikenal.
Menurut Mullin, dalam
promosi penjualan, kreativitas sangat dibutuhkan. Kreativitas adalah tentang
menemukan solusi yang efektif. Hal ini membutuhkan kemampuan untuk berpikir
lateral dan imajinatif, yang dapat dikembangkan dengan praktek. Ada beberapa
teknik yang dapat digunakan, termasuk peta pikiran dan brainstorming.
Kenapa? Promosi yang kreatif biasanya muncul dari pertanyaan, “sebenarnya saya
ingin melakukan apa?" Setelah proses menjawab pertanyaan ini dimulai,
ratusan tujuan promosi mungkin muncul. Di sini ide yang baik dikembangkan
melalui berbagai macam cara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar