Apa rahasia sukses perusahaan ? Sampai beberapa tahun lalu, pelaku bisnis tahu bahwa perusahaan
berhasil merupakan buah dari kombinasi antara kepemimpinan yang kuat dan produk
yang unggul. Tapi sekarang, itu saja tidak cukup. “Pemimpin masa depan butuh
hubungan dengan pelanggan masa depan kapanpun, dimanapun, dan bagaimanapun
pelanggan menginginkannya,” kata Scott Monty, Global Digital Communications,
Ford Motor Company.
Hari ini, tak ada bisnis yang
bisa mengabaikan revolusi media sosial. Jika Anda tidak menggunakan media
sosial untuk menjangkau pelanggan Anda dan orang-orang yang mempengaruhi
mereka, Anda akan tergilas pesaing Anda. Pilihannya adalah Engage! (terlibat)
atau mati. Seyogyanya taka ada lagi keraguan bahwa social jutsru membuat
produktivitas menurun dan sebagainya.
Mungkin kesalahan terbesar yang
dilakukan pebisnis, perorangan, merek di media sosial terjadi ketika orang
melompat ke jaringan sosial secara membabi buta tanpa pedoman, rencana
tindakan, dan tidak mengetahui apa yang dicari orang, bagaimana dan mengapa
mereka berkomunikasi, Juga kurangnya pemahaman tentang fenomena orang-orang
berkumpul melalui social media, dan segala hal terkait dengan partisipasi
lainnya.
Taka ada yang membantah, sosial
media seakan memberikan kepada siapapun sebuah kunci penyadaran bahwa siapapun berhak
bersuara. Melalui melalui demokratisasi konten dan ide-ide suara mereka, kita,
atau saya dapat menjadi pemersatu, menginspirasi gerakan, atau bahkan memicu
perubahan.
Selama
beberapa minggu terakhir Oktober 2011, begitu banjir di beberapa provinsi di Thailand
memburuk sehingga tidak tertutup kemungkinan menjadi bencana nasional, media social
menjadi saluran utama dalam menyampaikan pesan kepada public dan sebaliknya. Para
pejabat pemerintah, wartawan, wartawan citizen, organisasi bantuan dan relawan terus
mengikuti perkembangan daerah terkena bencana secara real-time melalui Twitter,
Facebook dan lainnya.
Untuk
berkomunikasi dengan warganya, Pemerintah mendirikan sebuah situs resmi,
floodthailand.net. Situs tersebut memberikan up-to-date informasi mengenai
situasi terkini dan ke daftar nomor telepon darurat. Situs tersebut memungkinkan
orang untuk mengirim pesan mencari bantuan, dengan mengisi rincian apa saja yang
mereka butuhkan dan di lokasi mereka.
Sementara
itu, melalui Kementerian Informasi dan Teknologi Komunikasi Kementerian membuat account Twitter resmi untuk melacak bencana
banjir di @ FloodThailan. Akun ini menawarkan informasi yang up-to-date dan
rincian bantuan pemerintah. Pemerintah juga mendirikan sebuah pusat panggilan dengan nomor
darurat 1111. Pemerintah Pusat juga membantu menjaga komunitas Twitter menyampaikan
informasi dengan pesan instan @ gcc_1111.
Di tingkat local,
Gubernur Bangkok Sukhumbhand Paribatra secara pribadi memanfaatkan media sosial
untuk mengawasi dan mengelola krisis akibat banjir. The Bangkok Metropolitan
Administration (BMA) muncul di Twitter di akun @ bangkokgovernor dan @ bkk_best, sementara di Facebook dibuka www.facebook.com / bkk.best yang dipergunakan memantau
situasi banjir dan berkomunikasi langsung dengan staf BMA dan lain-lain.
Sebuah organisasi
swasta, Thai Flood, disebut-sebut sebagai pelopor penggunaan internet untuk
mengkomunikasikan situasi banjir terkini. Melalui Kapook.com, Poramate Minsiri –
sang pendiri – berkomunikasi dan menjadi salah satu sumber utama informasi terkini
dari menit ke menit tentang situasi banjir di seluruh negeri.
Kelompok ini
juga membantu untuk mengkoordinasikan bantuan dari pihak lain. Sementara Thaiflood.com
menjadi pusat informasi, berkomunikasi dengan kelompok relawan dan yang lain
melalui jaringan sosial di facebook.com / thaiflood dan di twitter.com /
thaiflood (@ thaiflood dan # thaiflood).(BERSAMBUNG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar