Blog dan jejaringan sosial begitu populer. Ke depan, banyak perkiraan
atau bahkan bisa dipastikan, orang akan berlomba-lomba untuk mengejar dan
menciptakan serta memanfaatkan platform online yang lebih maju. Dengan kata
lain, tools-nya mungkin terus berubah sehingga modus komunikasinya pun tetap
terbuka. Karena itu, mereka yang memahami keunggulan dan manfaat berbagi sumber
daya terus berusaha merekrut fans dan membangun komunitas yang cukup besar.
Perusahaan yang cerdas akan memanfaatkan percakapan online
dan menawarkan produk dan jasa untuk meningkatkan kualitas hidup orang.
Perusahaan ini akan tumbuh dan terus beruaha mencapai tujuan mereka, karena
mereka percaya bahwa dengan menggunakan Web, akan dipeoleh kepercayaan dan
dukungan masyarakat.
Dalam buku Implementing
word of mouth marketing: online strategies to identify influencers, craft
stories, and draw customers, Idil Miriam Cakim menunjukkan bagaimana menjadikan
sebuah konten website atau media sosial bermakna dan mendistribusikan pesan
secara efektif melalui saluran media sosial. Kenapa? Dalam ruang internet
semakin ramai, menerbitkan blog atau meluncurkan halaman di jaringan sosial
tidak lagi cukup untuk menjangkau audiens. Pada kondisi seperti itu, konten
perlu disusun dan dirancang sedemikian rupa sehingga menjadi lebih bersifat sosial,
untuk dihubungkan ke wide web informasi, dan menonjol di mesin pencari agar menjangkau
ke audiens yanglebih luas.
Menurut Cakim, adalah mustahil bila kita menginginkan video kita
dilihat banyak orang bila video itu hanya diposting di YouTube. Demikian pula,
tidak mungkin video itu bisa menjadi sensasi semalam hanya karena tercantum
pada halaman Web. Sebab seperti diketahui, kebanyakan blog tidak lebih hanya
sebagai pengumpul beberapa pengikut acak. Posting sebuah konten online dapat
menjadi langkah pertama dalam menghasilkan word of mouth baik online maupun offline.
Akan tetapi, tetapi perlu banyak langkah tambahan untuk menghasilkan suatu
eforia sekitar berita.
Bisa jadi kita merasa, mengubah sebuah blog menjadi sebuah
fenomena virus seperti sebuah tugas yang berat. Namun, sejatinya, perusahaan
dapat membangun eksistensi dirinya di media sosial dengan meniru apa yang
dilakukan pemimpin opini publik.
Online influencer selalu berburu informasi, berbagi cerita,
menyelami percakapan online, melibatkan audiens mereka, dan mengenal banyak orang
di berbagai jaringan. Orang atau public butuh dan mencari pendapat mereka serta
mengikuti nasihat mereka. Kita atau perusahaan Anda juga dapat bertindak dengan
cara yang sama. Bagaimana bisa? Sebab ada
cara untuk bergabung suatu percakapan online, membangun jaringan online, dan
menulis cerita yang bias menyentuh khalayak online.
Menurut Cakim, Implementing Word of Mouth Marketing
adalah panduan komprehensif untuk merancang program pemasaran online yang
menghasilkan percakapan otentik dan positif. Buku ini memberikan kerangka
strategis dan tips praktis untuk mempersiapkan, memulai, dan mempertahankan
program pemasaran word of mouth. Melalui studi kasus paling akhir, best
practice, dan saran yang bisa diaplikasikan, buku ini diharapkan bisa menjadi
acuan dalam menyusun rencana dan taktik media sosial dengan biaya yang efektif
menyebarkan pesan-pesan kita dengan segera.
Buku ini berisi dasar-dasar untuk mengidentifikasi online
influencer, teknik mengembangkan pesan yang bias menarik perhatian, dan memilih
Web - alat berbasis yang dapat mendorong percakapan - online dan offline. Buku
ini juga menguraikan point-point tersebut dengan ilustrasi berbagai contoh dari
perusahaan besar seperti PepsiCo dan Ford Motor Company, organisasi kreatif
seperti Veer dan Smarthome, dan organisasi nirlaba seperti Greenpeace
Internasional.
Di Bagian I buku ini, Cakim seakan mengukuhkan pendapat
bahwa siapapun yang mengetahui bagaimana cara menggunakan Web untuk menemukan, mengumpulkan,
dan menyebarkan informasi, dia tidak hanya akan bertahan hidup, tetapi akan
berkembang. Di Bagian II, Cakim seakan memberi gambaran kepada pembaca suatu pendekatan
untuk menentukan makna online influencer
bagi merek-merek kita. Pada bab ini, Cakim menawarkan berbagai cara untuk
menemukan pemimpin percakapan online, mendapatkan kepercayaan dari influencer
ini , dan memulai hubungan jangka panjang dengan mereka.
Bagian III membahas tantangan terbesar yang dihadapi pemasar
saat launching program word of mouth. Bagian ini menekankan pentingnya pengamatan
pada tren sosial dan budaya, terutama pada saat menyusun dan menyampaikan
pesan. Bagian ini juga menunjukkan
kepada pembaca tentang bagaimana menambahkan nilai untuk percakapan online
influencer.
Disini, Cakim menjelaskan bahwa inisiatif online yang
berhasil yang diukur dari tingginya volume pembicaraan dari mulut ke mulut yang
melibatkan dialog berkelanjutan antara organisasi dan khalayak mereka. Juga
ditunjukkan tentang bagaimana hubungan langsung antara kualitas produk dan word
of mouth yang positif. Yang lebih menarik, Cakim juga menunjukkan bagaimana
menepati janji kepada online influencer yang bias membangun kepercayaan dan
mengubah cybercitizens ini menjadi pendukung.
Bagian IV menunjukkan bagaimana membangun kampanye word of
mouth melalui online yang dapat membuat
influencer meneruskan dan memperkaya pesan kita. Disini Cakim memberikan
gambaran kepada pembaca dengan kerangka kerja rinci untuk mendefinisikan
keberhasilan pada tahap perencanaan, standar yang ditetapkan, dan mengukur
dampak dari word of mouth selama dan setelah program komunikasi.
Meski tidak menjelaskan secara teknis pengukuranya, Cakim
menunjukkan beberapa indicator keberhasilan dar suatu program word of mouth
melalui online. Indikator itu meliputi Visibilitas (apakah peringkat situs Web
Anda di situs mesin pencari mengalami perbaikan), Kesadaran (Appakah target
pemirsa Anda lebih mengetahui tentang merek Anda?), Affinity (apakah
orang-orang di antara audiens Anda suka dan
lebih suka merek Anda dibandingkan pesaing?), Kepuasan
Pelanggan (apakah pelanggan Anda puas? Apakah mereka merasa lebih puas
dibandingkan 6 sampai 12 bulan yang lalu?), Niat Bertindak (apakah audiens Anda
siap untuk meng-klik, bersuara, atau membeli?), Tindakan (apakah audiens yang
telah mengunjungi anda secara online,
mengklik, atau
melakukan pembelian?)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar