Sejak 1970-an para peneliti tertarik melakukan
sejumlah penelitian tentang periklanan komparatif. Periklanan komparatif
merupakan praktek yang dilakukan pemasang iklan dengan membandingkan antara
produk mereka dan tawaran produk lainnya baik langsung maupun tidak langsung.
Hasilnya memang kurang memusakna karena periklanan merupakan
gejala yang kompleks yang berbeda dari satu ke situasi yang lainnya dalam
batas-batas unsur pelaksanaan, karakteristik khalayak, karakteristik media, dan
faktor-faktor lainnya. Akan tetapi, suatu analisis riset yang penting telah
menguji periklanan komparatif versus non-kompararatif menunjukkan kesimpulan antara lain bahwa periklanan
komparartif masih lebih baik (dibandingkan dengan iklan non komparatif) dalam
meningkatkan kesadaran merek (seperti ingatan akan nama merek).
Yang kedua, periklanan komparatif mendorong ingatan (recall)
yang lebih baik akan butir-butir pesan. Demikian pula, periklanan komparatif
(versus non-komparatif) berperanan dalam menghasilkan sikap yang lebih baik
terhadap merek yang disponsori, khususnya bila mereknya baru (versus yang sudah
ada)
22 November lalu, Samsung meluncurkan iklan baru yang
temanya perbandingan antara iPhone 4S dan Galaxy SII. Video iklan itu juga
diupload ke YouTube http://www.youtube.com/watch?NR=1&feature=endscreen&v=FVkH9Hgvda4
dan berhasil menjaring 860,972 pemirsa.
Bagaimana hasilnya, Samsung berhasil mengalahkan iPhone
dalam pengukuran persepsi konsumen dewasa (18+) di Amerika. Hal ini kemungkinan didukung oleh serangkaian iklan
Samsung yang langsung menohok iPhone dalam format komparasi. Salah satunya
adalah iklan Galaxy SII yang menunjukkan sekumpulan remaja yang sampai berkemah
antri berjam-jam untuk membeli iPhone baru. Tiba-tiba mereka melihat seoang gadis atau remaja
lelaki di kota lainnya sedang memainkan sebuah handhone. Mereka tertarik pada
handphone yang sedang dimainkan remaja itu karena meski ukurannya sama dengan
iPhone namun layarnya lebih lebar.
Iklan “nakal” tersebut sdikit banyak memberikan
kontribusi pada persepsi responden yang disurvey. Dua iklan snarky yang
mempromosikan Galaxy SII, menurut lembaga
riset YouGov BrandIndex, tampaknya mempengaruhi persepsi konsumen iPhone. Ketika ditanya "Jika
Anda mendengar apa saja tentang suatu merek handphone dalam dua minggu
terakhir, baik melalui iklan, berita atau dari mulut ke mulut, apakah menurut
Anda merek itu positif atau negatif?"
Tanggapan itu kemudian diberi skor dengan skala dari 100
sampai -100. Pada tanggal 28 November ketika buzz iPhone mulai menyusut,
perangkat Apple itu berada pada skor 33. Namun, 12 Desember lalu skornya anjlok
hingga pada 25. Di sisi lain, Samsung yang 3 Oktober memiliki skor 19 (pada
saat yang sama skor iPhone pada 29) pada 12 Desember lalu mendapat skor 26.
Menurut YouGov respon positif itu sebagian besar berasal
dari responden usia 50 tahun. Kuat dugaan layar yang lebih lebar memberikan
kontribusi pada pembentukan persepsi tersebut mengingat konsumen pada usia
tersebut memiliki daya lihat yang semakin menurun atau lebih lebih dari
konsumen remaja. Lihat tulisan saya tentang karakeritik konsumen di atas 50
tahun di blog ini.
Galaxy S II saat ini
dianggap sebagai produk yang menjadi pesaing serius bagi iPhone 4S. Baik
spesifikasi, fitur, hingga harga, kedua produk ini memiliki poin-poin yang
layak dibandingkan. 17 Oktober lalu, sebuah video muncul di YouTube yang
menggambar beberapa orang tengah melakukan percobaan dengan menjatuhkan iPhone
4S dan Galaxy SII. http://www.youtube.com/watch?v=elKxgsrJFhw. Per 29 desember
2012, video tersebut teah disaksikan oleh 9,990,836 penonton.
Dalam video
tersebut, Jika dijatuhkan dari ketinggian sekitar 1 meter, iPhone 4S tampak
tidak terlihat kerusakan, hanya sedikit lecet. Begitu pula ketika dibanting
dari ketinggian sekitar 1,5 meter atau sepundak orang dewasa, iPhone 4S hanya
mengalami lecet. Tapi keadaan begitu berbeda ketika iPhone 4S dibanting pada
sisi monitor yang menyentuh tanah terlebih dahulu. Monitor iPhone 4S terlihat
retak-retak, bagian belakangnya pun juga ikut lecet.
Bagaimana dengan
Galaxy S II? Saat dijatuhkan dari ketinggian 1 dan 1,5 meter, Galaxy S II hanya
mengalami sedikit lecet. Begitu pula ketika dijatuhkan dengan monitor menghadap
tanah terlebih dahulu. Berbeda dengan iPhone 4S yang retak, layar Gorila Glass
yang dimiliki Galaxy S II terbukti tahan saat dijatuhkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar