Dell merupakan perusahaan yang berhasil mengubah pandangan terhadap Web sosial dan pemasaran sosial media
dengan cepat setelah krisis. Pada 14 Juni 2007,
seorang mantan karyawan yang bekerja di sebuah outlet Dell mengirim tulisan
yang berjudul " 22 Confessions of a Former Dell Sales Manager" untuk
salah satu blog yang paling populer, the Consumerist. Consumerist yang
menerbitkan daftar yang mengungkapkan rahasia tentang program garansi,
kiat-kiat untuk mendapatkan diskon, dan program promo lainnya.
Sehari
kemudian, the Consumerist menerima sebuah e-mail dari Dell yang menuntut agar
artikel tersebut dihapus. Namun, sampai sembilan jam kemudian, artikel tersebut
belum dihapus. Dell pun mengirimkan surat untuk kedua kalinya menuntut agar
posting tersebut diturunkan. Kali ini dengan melibatkan penasehat hukum. Namun,
lagi-lagi the Consumerist tidak mematuhinya.
Memahami
kekuatan Web sosial dan ketidakfahaman Dell tentang cara kerja Web sosial,
Consumerist menerbitkan kedua e-mail dari Dell tersebut serta menunjukkan pula
e-mail dari Consumerist sebagai respon terhadap surat Dell. Akibatnya, dalam
waktu kurang dari 48 jam, dua postingan tersebut dibaca audience lebih dari
5.000 kali dan menerima ratusan komentar. Blogger dari seluruh dunia mengangkat
cerita ini, termasuk beberapa blogger ternama seperti Jeff Jarvis dari
BuzzMachine. Kejadian ini berlangsug sebelum maraknya jejaring Facebook dan
Twitter. Bila itu terjadi sekarang, bisa dibayangkan besarnya fenomena
tersebut.
Hanya
dua hari setelah posting "22 Confessions" dipublikasikan The
Consumerist, Dell langsung menyadari kesalahan dalam menangani persoalan
tersebut. Perusahaan memperoleh pelajaran berharga bahwa bahwa usaha untuk
menghentikan percakapan yang terjadi di situs sosial merupakan suatu kesalahan
besar. Dalam upaya untuk menjernihkan persoalan, Dell lalu memposting tanggapan
atas artikel "22 Confessions" dengan postingan yang berjudul "
Dell’s 23 Confessions," di blognya sendiri, Direct2Dell.
Postingan
tersebut diawali dengan kalimat, "Sekarang bukan waktunya lagi untuk
berbasa-basi, jadi izinkan saya mengatakan hal yang sebenarnya…...kami
gagal." Postingan itu diakhiri dengan kata-kata, "Tidak peduli di
mana kita berada pada setiap waktu, selalu ada ruang untuk perbaikan.. Kunci
keberhasilan kami di daerah-daerah tergantung pada ketepatan pembukaan jalur
komunikasi dengan pelanggan kami, butuh waktu untuk menilai apa umpan balik
yang berarti, dan mengambil tindakan pada umpan balik itu. Kami akan terus
melakukan itu dan berpikir bahwa pada akhirnya kita akan menjadi perusahaan
yang lebih baik untuk menangani persoalan itu."
Dell Social Media Listening Command
Centre -
memonitor sekitar 25.000 percakapan online setiap
hari!
Juni
2007 merupakan titik balik bagi perusahaan Dell. Dalam banyak hal mereka makin
memandang pentingnya Web sosial dalam membangun bisnis. Pada tahun 2009, Dell
memutuskan menggunakan strategi pemasaran media social untuk membangun
ointeraksi merek dengan pelanggannya. Dell kini menghadirkan merek di berbagai
lokasi Web social seperti mengoperasikan beberapa profil Twitter, sejumlah
blog, termasuk blog Direct2Dell bagi konsumen, Komunitas social Dell bagi
konsumen, Facebook dan LinkedIn, forum online yang aktif, hadir di Flickr, dan
memiliki channel YouTube sendiri.
Beberapa
upaya pemasaran media sosial Dell yang sukses adalah profile perusahaan melalui
Twitter. Misalnya, @DellOutlet Twitter -- yang menawarkan update diskon khusus
dan penjualan peralatan yang tersedia di Dell -- memiliki 1,5 juta pengikut dan
bertanggung jawab atas $ 3 juta bisnis hanya dalam dua tahun. Pada bulan
Desember 2009, Dell melaporkan memiliki antara 100 dan 200 karyawan yang
menggunakan Twitter, dan lebih dari 3,5 juta koneksi melalui jaringan sosial
utama seperti Facebook, Twitter, Flickr, dan YouTube. Itu lompatan besar dari
upaya menghentikan percakapan online hanya dua tahun sebelumnya.
Dalam
kasus tersebut, Dell tidak hanya menemukan cara untuk menyelamatkan reputasinya
setelah bencana sosial media secara umum, tetapi perusahaan juga menemukan cara
untuk menghasilkan pendapatan langsung dari alat-alat Web sosial, khususnya,
melalui profil DellOutlet @ Twitter, yang menghasilkan pendapatan jutaan dolar
hanya dalam waktu dua tahun.
Dell
juga makin mengerti tentang bagaimana membangun komunitas di Web sosial.
Sebagai contoh, Dell TechCenter adalah tujuan online untuk para pemimpin dan
manajer TI untuk bersosialisasi dengan insinyur Dell dengan menyediakan
tempat di mana pengunjung dapat mengajukan pertanyaan dan membangun hubungan. Dell percaya komunitas mengurangi
berbagai biaya internal dan mempercepat penjualan. Dengan kata lain,
percakapan dan hubungan lahir dalam komunitas TechCenter Dell memberikan hasil
yang tidak dapat dihitung tetapi dapat dievaluasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar