Akan tetapi, itu saja tidak cukup. Untuk benar-benar
terlibat pelanggan, iklan saja semakin tidak relevan dan perusahaan harus
melakukan langkah yang lebih di luar batas-batas organisasi pemasaran
tradisional. Dalam lingkungan pemasaran di mana perhatian konsumen semakin
terfragmentasi, ide untuk menggunakan konten sebagai cara untuk menangkap minat
dan keterlibatan konsumen kini banyak diminati pemasar.
Di Indonesia, jenis pemasaran media sosial ini masih belum berkembang. Sebagian besar pemasarar, apakah itu melalui website atau media sosial, masih berfokus pada informasi langsung yang berkaitan dengan suatu event atau produk. Mereka kebanyakan berfokus pada kontes dengan iming-iming hadiah karena sebagain besar objektif mereka adalah untuk memperbanyak pengikut.
Konten pemasaran adalah format pemasaran yang melibatkan
penciptaan dan media berbagi serta publikasi
konten untuk mendapatkan pelanggan. Informas ini dapat disajikan dalam berbagai
format, termasuk berita, video, kertas putih, ebooks, infographics, studi
kasus, pedoman cara, Q & As, foto, dan sebagainya. Konten pemasaran tidak
berfokus pada penjualan, tetapi hanya pada berkomunikasi dengan pelanggan dan
prospek. Idenya adalah untuk menginspirasi bisnis dan membangun loyalitas pembeli
dengan memberikan informasi yang berharga dan konsisten.
Dalam pandangan para pemasar, konten yang menarik dapat
membantu pemasar bercerita, tetapi I sisi lain dapat menjadi suatu yang rumit
dan mahal. Jadi strategi konten yang bagaimana
yang dapat menghasilkan laba atas investasi (ROI) yang menarik bagi pemasar?
Sebuah studi yang dilakukan terhadap para pengalbil
keputusan pemasaran di seluruh dunia yang dilakukan CopyPress, sebuah
perusahaan perangkat lunak yang mengkhususkan diri dalam alat pemasaran konten.pada
Januari 2013 lalu, mendapati jenis
konten yang paling hemat biaya adalah artikel, video dan whitepaper. Secara
khusus, untuk artikel, yang paling memenuhi ROI adalah artikel fitur. Sekitar 62,2% responden
menyatakan bahwa artikel fitur memiliki ROI terbaik.
Sebenarnya, video juga merupakan strategi konten banyak
digunakan oleh pemasar. Sekitar 51,9% dari pemasar menyatakan bahwa video
menghasilkan ROI terbaik. Namun studi ini juga menyoroti beberapa tantangan
yang dihadapi pemasar bila menggunakan video. Video adalah jenis konten yang
oleh 49,8% reponden digambarkan sebagai "sulit dalam membuatnya." Jenis
media lain yang menantang pemasar adalah media interaktif, infographics, dan
motion graphic. Meskipun fakta bahwa banyak pemasar menuai keberhasilan dengan
konten video, setengah percaya bahwa video itu "terlalu mahal."
Penerbitan artikel dan whitepaper sepertinya bisa menjadi solusi
konten padat karya dan kurang kompleks. Akan tetapi, media ini memmberikan tantangan
tersendiri. Satu pertanyaan banyak pemasar minta adalah peran apa yang harus
dimainkan penulis dalam penciptaan pemasaran konten. Haruskah artikel berasal
dari individu-individu tertentu, atau harus fokus berada di merek secara
keseluruhan?
Penelitian CopyPress menemukan bahwa sekitar dua-pertiga
dari responden menganggap penulis memainkan peran penting dalam strategi
pemasaran konten mereka, sementara sepertiga tidak. Tapi di sisi lain, studi
ini juga menemukan bahwa karangan umumnya mengacu pada apakah artikel harus mencantumkan
nama penulisnya? Kedua, apakah penulis tersebut harus individu terkenal?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar