Sepanjang tahun 2013, Presiden Rusia Vladimir Putin telah
menunjukkan dirinya sebagai seorang master of public relations. Putin yang
dijuluki sebagai politisi yang tidak pernah melakukan sesuatu tanpa agenda,
mencetak poin politik dunia yang sangat penting setelah pencalonannya untuk
menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin diprotes banyak negara termasuk
Amerika Serika Serikat dan Perancis.
Sekarang, Putin, yang disebut Forbes sebagai orang paling berpengaruh di dunia politik sejumlah maneuver
politik yang bisa jadi membuat dia dilihat sebagai orang yang peduli tentang
isu-isu kemanusiaan. Di pengujung tahun ini, Putin mengambil langkah dramatis
dengan memberikan amnesti kepada ribuan tahanan politik.
Namun, alih-alih Putin merengkuh nilai positif, tidak
sedikit pihak yang justru menyatakan amnesti itu sekadar usaha Presiden
Vladimir Putin mencari muka dunia seiring dengan perhelatan Olimpiade Musim
Dingin yang berlangsung di Rusia pada Februari 2014. Bebasnya tokoh oposisi
populer di Rusia, Mikhail Khodorkovsky, serta dua personel band feminis punk
Pussy Riot, yakni Nadezhda Tolokonnikova dan Maria Alyokhina, dari penjara
langsung menjadi sorotan dunia tentang masih adanya tahanan politik di negara
yang akrab disebut Negeri Beruang Merah tersebut. Meski tidak ada seorang pun
di antara ketiganya yang divonis dalam kasus kejahatan politik, aroma politis
terasa kuat melatarbelakangi proses hukum mereka.
Bukan hanya dua kasus tersebut, ternyata sejumlah kasus
lainnya juga menebarkan aroma politis yang kuat. Misalnya, kasus Alexei Navalny,
seorang aktivis antikorupsi yang menjadi pemimpin gerakan oposisi terpopuler
anti-Presiden Vladimir Putin. Meski Alexei hanya dipenjara semalam, kasusnya
menggambarkan secara jelas sistem hukum Rusia yang politis, tidak dapat
dipercaya, dan menjadi boneka eksekutif. ''Semua yang saya tahu tentang kasus
ini mengonfirmasi bahwa kita tidak memiliki pengadilan yang independen,'' tegas
mantan Pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev setelah vonis terhadap Alexei
dibacakan.
Berdasar data Associated Press, otoritas menjatuhkan dakwaan
yang mengada-ada dan tidak tepat terhadap Navalny, yang saat itu bekerja
sebagai penasihat seorang gubernur tanpa digaji. Dia dituduh merencanakan
pencurian kayu senilai USD 500 juta dari sebuah perusahaan milik negara. Tidak
ada seorang pun manajer di perusahaan tersebut yang menjadi saksi dalam sidang
itu untuk mendukung tuduhan tersebut. Kecuali seorang yang pernah diusulkan
Navalny untuk dipecat.
Navalny divonis lima tahun penjara pada Juli lalu. Namun,
tidak lama kemudian, dia dibebaskan dari penjara karena jaksa meminta Navalny
menunggu proses banding dalam kondisi bebas. Pembebasan tersebut, berdasar
analisis pengamat politik, adalah salah satu kiat Putin untuk meredam gejolak.
Sebab, ada spekulasi, bila Navalny tetap dipenjara, oposisi akan semakin kuat.
Navalny terdaftar sebagai kandidat wali kota Moskow dan
diperbolehkan ikut pemilu sampai masa pengajuan bandingnya berakhir. Meski
Navalny kalah dalam pemilu wali Kota Moskow pada September lalu dengan
menempati posisi kedua, perolehan suaranya jauh lebih tinggi daripada perkiraan
semula. Sepekan setelah pemilu, Badan Penyelidik Rusia mengajukan tuntutan baru
kepada Navalny. Kali ini adalah kasus dugaan penipuan terhadap perusahaan
kosmetik asal Prancis.
Kasus beraroma politis lain juga menimpa Platon Lebedev. Dia
adalah sahabat Khodorkovsky. Sosoknya dikenal sebagai pemimpin Grup Menatep,
perusahaan induk yang mengontrol saham perusahaan minyak Grup Yukos milik
Khodorkovsky. Lebedev didakwa bersama Khodorkovsky selama sidang pada 2005 dan
2011.
Meski Lebedev tidak terlihat menonjol jika dibandingkan
dengan Khodorkovsky sebelum penangkapannya pada 2003, kedekatan mereka membuat
Kremlin yakin bahwa bisnis keduanya merupakan sumber dana utama sejumlah partai
oposisi dan para politikus anti-Putin. Amnesti Internasional menjuluki Lebedev
sebagai ''tahanan politik mulia''.
''Yang bisa saya perjuangkan saat ini adalah membantu
pembebasan para tahanan politik lainnya di Rusia. Ya, tahanan politik masih ada
di Rusia,'' ujar Mikhail Khodorkovsky.
Selain itu, kasus Arktik 30 menyedot perhatian dunia tentang
cara Rusia menghargai perbedaan pendapat. Sebanyak 30 aktivis Greenpeace
ditangkap pada September lalu setelah berdemo menolak pembangunan kilang minyak
lepas pantai Rusia di Laut Arktik.
Aroma politisnya bukan pada sisi demonstrasi, namun urusan
industri gas dan minyak yang selalu berkaitan erat dengan politik Rusia. Itulah
sumber pundi-pundi kekayaan yang membanjiri wilayah-wilayah tertentu di Rusia.
Aspek kemakmuran tersebut menjadi alasan utama Putin mempertahankan kekuasaan.
Ditambah lagi, aksi aktivis Grrenpeace itu menantang citra
Putin sebagai sosok yang mencintai alam dan peduli dengan ekologi Rusia.
Demonstran menyatakan bahwa pengeboran minyak lepas pantai mengancam stabilitas
ekologi di Arktik.
Pada Kamis (26/12), Rusia membatalkan dakwaan terhadap
aktivis Greenpeace. Keputusan tersebut menyusul dikeluarkannya pengampunan
hukum yang didukung Kremlin. Semua aktivis telah dibebaskan selang tiga hari
setelah Khodorkovsky dan dua personel Pussy Riot juga diampuni.
Kasus lainnya adalah peristiwa Bolotnaya. Dalam kasus
tersebut, sekitar 30 aktivis ditangkap pada Mei 2012 setelah terlibat bentrokan
dengan polisi di lapangan Bolotnaya, Moskow, di malam pelantikan Putin untuk
periode ketiga. Beberapa di antaranya diancam hukuman 10 tahun penjara jika
terbukti bersalah. Empat di antara mereka mendapat amnesti pekan lalu. Beberapa
menjalani tahanan rumah. Namun, sebagian besar telah dipenjara selama satu
setengah tahun.
Pemberian amnesti tersebut menjadi kabar baik bagi mereka,
tetapi kabar buruk untuk demokrasi Rusia. Artinya, dalam konteks sistem hukum
yang berlaku, keputusan tertinggi tetap berada di tangan presiden.
Sebagaimana penegasan dari Maria Alekhina, obral amnesti
yang didukung pemerintahan Putin dianggap tidak terkait dengan masalah
kemanusiaan. ''Ini bukan amnesti. Ini hanyalah omong kosong dan upaya
memperbaiki citra,'' tandasnya
Selama bertahun-tahun, Putin telah melakukan atrasi public
relations mulai dari melintasi Xiberia tanpa kemeja hingga menyelam ke dalam
laut - atau menemukan dua bejana kuno. Pria itu mengerti PR dan sangat bagus
dalam hal itu.
Siapa Konsultan PR di Balik Putin?
April 2011, Putin pernah mendapat pertanyaan yang setengah
menyanjung dia dari seorang jurnalis Amerika. "Apakah Anda seorang lelaki paling
keren di politik?" Wawancara itu ditayangkan di situs majalah Outdoor Life
yang didirikan oleh Ketchum Inc, perusahaan konsultan PR yang telah bekerja
untuk memoles citra Rusia sejak tahun 2006.
Pada hari Kamis, September lalu, Ketchum mencetak rekor PR untuk
Putin. Ketchum berhasil mengusahakan penempatan komentar Putin di halaman
pendapat The New York Times, saat perwakilan dari Rusia dan Amerika Serikat bertemu
di Jenewa guna merundingkan rencana penyerahan senjata kimia Suriah.
Artikel ini membuat gebrakan di Washington. Putin melukis
dirinya sebagai pembawa damai dan mengajari Amerika Serikat dengan mengatakan kecenderungan
negara itu menggunakan "kekerasan" dalam perselisihan dunia. Ketua
DPR AS John Boehner mengatakan bahwa dia merasa “terhina” oleh artikel tersebut,
sementara Gedung Putih mencatat bahwa Putin mengambil keuntungan dari kebebasan
pers yang tidak pernah ada di Rusia .
Ketchum adalah sebuah sebuah divisi dari Omnicom Group Inc.
Perusahaan ini, menurut dokumen Departemen Kehakiman AS seperti dikutip Reuters
(13/09/2013) menerima lebih dari $ 25 juta untuk pekerjaan memoles Rusia itu. Rusia
juga telah membayar lebih dari $ 26 juta sejak tahun 2007 untuk mempromosikan
Gazprom, perusahaan gas milik negara Rusia.
Pada 2007, Ketchum berhasil melobi majalah Time untuk menominasikan
Putin sebagai "Person of the Year."
Dokumen Departemen Kehakiman AS itu juga mengungkapkan lobi dengan menjelaskan
soal pertemuan antara perwakilan Ketchum dan staf Time. "Dia sudah memperluas
jangkauan pengaruhnya pada masalah global," tulis Majalah Time tentang
Putin.
Sementara itu, demikian isi lain dari dokumen Departemen
Kehakiman tersebut, staf Ketchum mendesak Departemen Luar Negeri untuk
melunakkan penilaian atas catatan hak asasi manusia Rusia tahun itu. Ketchum juga
telah mengulurkan bantuan kepada wartawan yang telah menulis artikel tentang pelanggaran
hak asasi manusia Rusia.
Upaya Rusia untuk meningkatkan citra Rusia di mata media AS juga dilakukan ketika Rusia menindak
aktivis hak asasi manusia di rumahnya. Ketchum juga mendorong wartawan,
termasuk yang di Reuters, untuk menulis tentang KTT Perdagangan di Rusia, perusahaan
teknologi, golf dan gulat, serta Olimpiade Musim Dingin 2014 di Sochi, Rusia.
Pertanyaan Reuters soal semua itu, dijawab Ketchum dengan
pernyataan umum, bahwa kerja dengan pemerintah Rusia lebih difokuskan pada
"memfasilitasi hubungan antara wakil-wakil dari Federasi Rusia dan media
Barat serta menciptakan dialog yang lebih luas."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar