Beberapa waktu lalu, McDonald’s – jaringan fastfood terbesar
di dunia – mengumumkan rencana rebranding. Sebelumnya, P&G mengumumkan
rencananya untuk mendivestasi, menghentikan dan mengkerjasamakan merek-mereknya
sehingga yang benar-benar mereka kelola tiggal setengahnya dari sekitar 200an
merek menjadi hanya 90-100 merek.
Langkan kedua perusaaan tersebut menimbukan pertanyaan,
kapan sebuah merek perlu direbranding. Seperti diketahui, rebranding adalah proses
yang mengacu pada pemisahan atau perubahan antara merek perusahaan bagaimana
merek tersebut – mulai dari siapa yang dibidik dan positioning -- pada awalnya
dirumuskan dan formulasi yang baru. Perubahan visi merek dapat disebut sebagai
revisi merek. Proses eksekusi dari revisi tersebut secara menyeluruh kemungkinan
besar memerlukan proses manajemen perubahan.
Dalam konteks corporate rebranding misalnya, proses tersebut
kemungkinan melibatkan beberapa perubahan, namun penekanannya adalah pada bagaimana
membuat semua unit di dalam perusahaan tersebut mematuhi secara konsisten
dengan semua kebijakan dan prosedur khusus (seperti kop surat biasa atau kartu
nama, atau penggunaan warna) secara konsisten. Intinya, rebranding memrlukan
dukungan semua unit untuk mengubah diri dari satu pola pikir/budaya ke yang
lain.
Ada beberapa alasannapa sebuah perusahaan atau merek harus
direbranding. Pertama adalah ketika perusahaan atau merek mengubah penawarannya.
Misalnya, saat ini sebuah merek telepon genggam memiliki keunggulan yang memungkinkan terangkat
tadi dikontrol melalui suara. Namun kemudian, perusahaan mengubah platform
komunikasi perangkat tersebut sehingga memungkinkan pelanggan mengakses teknologi yag dimiliki dimiliki
perusahaan tersebut melalui perangkat pintar pribadi mereka.
Proses transisi ini, pada dasarnya menciptakan kembali
produk inti, dan perusahaan mengembangkan penawaran produk baru dan
mengintegrasikan merek tesebut. Disini, rebranding berfungsi sebagai simbol
bahwa perusahaan saat ini benar-benar berkembang dan berkembang, merebut
kesempatan untuk memberi energi merek bagi khalayak eksternal dan internal.
Kedua, ketika merek atau perusahaan memperluas pasarnya.
Misalnya, saat ini sebuah perangkat peralatan kesehatan digunakan oleh lebih
dari 875 fasilitas kesehatan di seluruh dunia. Setelah menetapkan posisi sebagai
mereka terkemuka di industri kesehatan, merek tersebut sekarang berusaha memperluas basis pelanggan di pasar vertikal
baru dengan membidik konsumen perusahaan yang memiliki kebutuhan komunikasi
yang aman bagi indiustri nuklir, minyak dan gas, pendidikan, perhotelan, dan
ritel. Perkembangan identitas merek baru tersebut mengirim sinyal ke pasar
bahwa perusahaan adalah meningkatkan posisi kepemimpinan dan pengalaman dalam
perawatan kesehatan dan menawarkan solusi untuk satu perangkat bagi industri yang
lebih luas.
Ketiga, ketika merek atau perusahaan mendiversifikasi
audiensnya. Saat ini, pelanggan inti sebuah merek komunikasi di industri
kesehatan misalnya adalah perawat. Perusahaan mengembangkan bergerak ke
platform perangkat yang lebih luas yang bisa menghubungkan para eksekutif
tingkat tinggi - seperti CMO, CIO, CTO dan CIO – dengan orang-orang di bawahnya
dan bisa memonitor secara lebih inovasi nilai dan efisiensi misalnya. Ketika
merek tersebut berusaha untuk membangun kesadaran dan pengaruh bagi pelanggan baru,
identitas merek yang diperlukan adalah mengembangkan komunikasi yang bisa
memberikan harapan dan aspirasi dari segmen audience yang lebih canggih
tersebut.
Keempat adalah ketika perusahaan atau merek tumbuh dewasa. Identitas
merek harus dapat menopang keberlangsungan merek seiring dengan berjalannya
waktu tanpa perlu memodernisasinya guna tetap
mempertahankan dan tetap mencerminkan estetika kontemporernya. Sebagai contoh, identitas merek American Airlines telah
berkembang sejak tahun 1934. Untuk merek lain, logo merek dan identitas visual lain
walau baru dibuat pada tahun 2000, identitasnya mulai terlihat using. Karena
itu perlu beradaptasi untuk memenuhi spesifikasi baru yang ditetapkan oleh
pasar misalnya. Jadi satu syarat yang relevan yang membenarkan identitas baru
hanya apabila identitas merek tersebut mampu mendukung standar estetika saat
ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar