Beberapa waktu lalu,
saya mengikuti acara jumpa pers yang diadakan untuk memberikan informasi
terbaru tentang situasi yang menimpa sebuah perusahaan penerbangan. Dalam sesi Tanya
jawab, ada pertanyaan menarik yang diajukan aseorang wartawan, “Jadi siapa yang
bertanggungjawab?”
Perrtanyaan itu saya
anggap wajar, karena dalam setiap krisis, para pemangku kepentingan termasuk
wartawan cenderung berusaha mengidentifikasi pihak-pihak yang bertanggung jawab
atas suatu masalah.
Yang menarik adaah
jawaban dari juru bicara perusahaan tersebut yang mengatakan bahwa perusahaan
masih meneliti dan memverifikasi informasi yang masuk. Dia juga mengatakan
bahwa perusahaan tidak bermaksud mencari siapa yang salah namun lebih ditujukan
untuk perbaikan sistem sehingga masalah tidak muncul lagi dikemudian hari.
Kalau pun masalah tersebut muncul lagi, dengan prosedur yang telah
disempurnakan, masalah tersebut segera diatasi.
Bagi sebagian besar juru
bicara perusahaan, menghadapi wartawan antagonis – bila salah dalam
mensiasatinya – kadang-kadang memang merepotkan. Meskipun pada kenyataannya,
menhadapi wartawan yang memiliki karakter demikian, pada dasarnya tidak lebih
sulit dibandingkan dengan wartawan lain yang ramah. Anda hanya perlu beberapa
wawasan tentang karakter mereka sehingga Anda siap untuk menemui mereka.
Dalam situasi krisis, berikut
ini simak tiga trik yang digunakan wartawan untuk mendapatkan informasi yang
diinginkan sehingga juru bicara mengatakan lebih dari yang mereka inginkan.
Juga bagaimana memastikan Anda siap berurusan dengan mereka.
1. “Saya lagi dikejar deadline nih.” ...
Wartawan memahami benar
tentang pentingnya menjaga dan menunjukkan bahwa berita mereka harus imbang.
Karena itu, agar cerita mereka seimbang, mereka berusaha mendapatkan informasi
dari pihak yang memiliki sudut pandang yang berlawanan. Dalam situasi seperti
ini apapun jawaban Anda pasti akan dikutip wartawan.
Untuk mendapatkan
informasi dari Anda, mereka sering mengatakan dengan mengemukakan alasan
dikejar deadline. Mereka juga akan mengatakan bahwa mereka memiliki sejumlah
iformasi dan butuh konfirmasi dari Anda.
Karena itu, wartawan
akan memanfaatkan kelengahan Anda dengan menanyakan sesuatu sambil mengharapkan
Anda mengatakan sesuatu yang bisa makin mempertajam cerita mereka. dalam
situasi seperti ini, mengatakan 'no comment' merupakan suatu tindakan yang
tidak disarankan. Ini karena akan menimbulkan persepsi pada mereka sepertinya Anda
mencoba untuk menutupi sesuatu pula.
Namun demikain, sebagai
juru bicara perusahaan, Anda jangan sampai luluh oleh pendekatan ini. Katakan
pada mereka bahwa Anda senang berbagi informasi dengan mereka, cuma waktunya
yang belum tepat. Katakanlah bahwa Anda saat itu masih mengumpulkan dan
memverifikasi informasi tentang apa yang sebenarnya terjadi. Katakan pada
mereka bahwa Anda akan menghubungi mereka bila mendapatkan informasi yang
akurat. Gunakan selang waktu itu untuk membangun pesan kunci Anda, mencari sesuatu
yang bisa membantu wartawan tadi untuk menyusun dan membuat cerita terbaru.
Gunakan pula waktu itu untuk berpikir dan mengantisipasi beberapa pertanyaan
sulit yang mungkin diminta watawan pada Anda.
2. Beberapa Pertanyaan dalam Satu Kesempatan
Taktik lain untuk membuat
Anda lengah dan membuat Anda berbagi informasi yang tidak Anda siapkan adalah menanyakan beberapa pertanyaan
sekaligus. Hal ini bisa sangat membingungkan, karena pada saat yang bersamaan Anda
berjuang untuk menentukan dan memilih respon terbaik terhadap berbagai
pertanyaan. Jangan mengambil umpan tersebut. Dengarkan dan simak setiap pertanyaan
yang diajukan dan pilih salah satu yang membuat Anda merasa paling nyaman. Jika
wartawan benar-benar ingin mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan lainnya,
mereka langsung bertanya lagi. Namun ingat bahwa Anda tidak harus menjawab setiap
pertanyaan yang mereka ajukan.
Jika seorang wartawan
bertanya tentang sesuatu yang Anda tidak ingin menjawabnya, katakan padanya dengan
sopan bahwa Anda merasa tidak nyaman menjawab pertanyaan karena bukan wewenang
Anda untuk menjawabnya. Bangun jembatan untuk sesuatu yang Anda ingin katakan.
Misalnya tanyakan kepada bila pada kondisi yang sama apa yang mereka lakukan,
dan katakanlah bahwa hal itu bukan kewenangan Anda untuk mengatakannya, atau situasinya
masih dalam proses verifikasi dan sebagainya.
3. Dead Air
Dalam suatu wawancara
misalnya, seringkali wartawan menggunakan trik simpati terhadap Anda. Misalnya
ketika Anda menghadapi masalah tuntutan pekerja, mungkin saja ada orang
mengatakan begini, “Jika Anda seperti saya, sebagai tenaga kerja cuti hamil
hampir sama tidak nyamannya dengan Anda. Ini karena pekerjaan mereka bisa jadi
saya yang melakukan.” Tapi jangan tertipu; ini hanya trik lain yang digunakan beberapa
wartawan untuk membuat Anda untuk berbagi lebih banyak informasi dari yang
direncanakan dengan mengisi kekosongan percakapan.
Trik lainnya, beberapa
wartawan mungkin seakan hanya mereview daftar pertanyaan yang ingin mereka
tanyakan. Akan tetapi bagaimanapun, jangan terlalu banyak berbicara tidak
peduli seberapa tergoda Anda. Berikan jawaban resmi dan tunggu mereka keluar.
Jika Anda harus mengatakan sesuatu, cobalah dengan sesuatu seperti "Jika Anda
telah mendapatkan semua informasi yang Anda inginkan, mohon maaf saya
meninggalkan Anda karena saya ditunggu rapat."...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar