Dhyhan membawa tiga potong baju ke fitting room sebuah
department store. Dia lalu mencoba salah satu baju. “Pas,” katanya dalam hati. Dia mengeluarkan BlackBerry-nya dan klik….
Dia memfoto dirinya sendiri lengkap dengan baju yang dicobanya. Hasil
jepretannya dia kirim lewat BlacBerry Messanger ke temannya yang kebetulan
sedang ke luar kota. ”Bagus nggak?” tulisnya di caption fotonya itu.
Dua menit dia
menunggu jawaban temannya. Tak ada jawaban. Dia pencet ”PING”, semenit kemudian
temannya itu membalas, ”Bahunya kekecilan.... Memang mereknya harus itu. Coba
cari merek lain yang punya potongan yang lebih pas buat kamu,” jawab temannya
itu. Dhyhan pun dengan berat
hati meepas baju yang dicobanya dan mencari merek lain yang lebih pas.
Situasinya kini berbeda
dengan tiga atau lima tahun lalu saat handphone berkamera tidak secanggih sekarang.
Sejak maraknya kamera berhandphone dan komunikasi gambar menjadi semakin mudah,
proses pencarian pendapat oleh konsumen berupa komunikasi dengan orang yang
dimintai pendapat menjadi semakin mudah dan cepat. Implikasinya, keputusan
untuk memilih atau tidak memilih suatu merek juga menjadi semakin cepat.
Ketika
penyampaian informasi itu berlangsung makin cepat, pemasar dan PR professional main
kesulitan untuk mengontrolnya. Implikasinya pemasar dan PR perofesional perlu
memastikan bahwa aktivitas dan proses yang berlangsung di ”ruang pas” tadi
harus berlangsung lancar dan normal. .
Selama lima tahun
terakhir 'Time Magazine' telah merilis daftar tahunannya di dunia 100
orang yang paling
berpengaruh. Mereka adalah pemimpin, pemikir, atlet, seniman, ilmuwan, dermawan
dan selebriti yang mampu menginspirasi dan mengubah sikap, preferensi,
keinginan dan loyalitas masyarakat. Namun, yang paling menarik adalah
pertumbuhan influencer dan pemimpin opini 'akar rumput'.
Meningkatnya
peran influencer akar rumput tersebut dipicu oleh tiga trend. Pertama,
tumbuhnya ketidakpercayaan konsumen terhadap tradisional marketing. Kedua,
kehadiran sosial media dan jejaring digital. Ketiga, penyebaran saluran influencer.
Dalam konteks ini, pengaruh word-of-mouth
memang bukan hal baru di dunia marketing. Namun, sebelum munculnya trend tersebut, kapasitas dan jumlah influencer terbatas.
Kadang hanya tokoh masyarakat yang bisa menjadi influencer. Kini, trend
tersebut membuat semua orang bisa menjadi influencer. Kemudian, secara
bersama-sama, trend tersebut meningkatkan daya, cakupan dan jangkauan
influencer akar rumput ke derajat yang tidak boleh diabaikan oleh seorang
manager pemasaran.
Proliferasi
saluran Influencer telah menciptakan suatu lingkungan baru. Sekarang konsumen bisa
dengan sangat mudah mempengaruhi opini dan tindakan konsumen lainnya, baik itu
melalui tombol suara, review dan kotak komentar, pesan teks (SMS), membuat
daftar favorit atau hanya dengan membeli sebuah produk yang nantinya akan
menjadi rekomendasi bagi orang lain konsumen. Selain itu, gelombang ini
pengaruh benar-benar demokratisasi, dengan siapa pun yang memiliki akses ke
komputer sekarang memiliki kemampuan untuk memegang konsumen dan pengaruh
sosial.
Dalam dunia baru
interaksi online, semua orang adalah sebuah influencer. kekuasaan untuk
mempengaruhi terletak tidak lagi secara eksklusif dengan para ahli atau
"orang yang tahu". Gagasan bahwa kita hidup di dunia yang sederhana
di mana ada sekelompok kecil influencer yang menentukan agenda untuk penduduk
massa tidak lagi berlaku sebagai akibat sosial media dan jaringan digital.
Dalam dunia baru ini, siapa saja dapat mempengaruhi siapa saja. Jadi tidaklah
mengherankan bila sekarang ini seseorang mempercayai orang asing atau yang baru
dikenalnya setinggi teman-teman terdekatnya.
Ketika televisi
dan media cetak marak, masyarakat terbiasa dengan model komunikasi
satu-ke-banyak. Dengan munculnya platform digital, jutaan konsumen
berkomunikasi
dengan cara yang
tidak mungkin bila itu dilakukan lima tahun lalu. Dalam ekosistem baru ini, kekuatan
influencer akar rumput mengambil peranan. Dilengkapi dengan pengetahuan tentang
produk di atas rata-rata, penghargaan sosial, dogmatisme dan jaringan sosial online yang luas, komunikasi
persuasif new influencer bisa menghasilkan permintaan, membentuk persepsi terhadap
merek dan mengendalikan keputusan pembelian ke tingkat yang mengkhawatirkan.
Mereka jarang
atau bahkan sulit ditemukan di layar televisi atau bioskop. Mereka juga jaerang
muncul di majalah, koran atau di papan reklame. Sebaliknya, mereka beroperasi
melalui jaringan dan komunitas online terpercaya, yang anggotanya adalah rekan
atau teman-teman dan anggota keluarga Anda, berada di kantor berpendingin udara
dan di lunchrooms, di pesta koktail dan lingkungan barbeque. Kendaraan yang
mereka sukai dalam berkomunikasi meliputi sejumlah turunan dari blog, papan
pesan, wiki, dan platform jaringan sosial. Pengaruh mereka adalah signifikan
dan jaringan mereka luas dan terus berkembang.
Para pemasar dan
public relations profesional kini dihadapkan pada sprektrum saluran komunikasi
baru yang menakjubkan. Jutaan konsumen yang menyuarakan opininya kini
tersambung pada saluran komunikasi berupa sosial media berbasis internet seperti
blog, podcast, video online dan jaringan sosial. Sementara media mainstream
terus memainkan peran penting dalam penyebaran informasi, bahkan saluran
tradisional ini semakin dipengaruhi oleh percakapan online.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar