Beberapa waktu lalu, Gubernur DKI Basuki Purnama semat kepenthok masalah anggaran daerah. Ini rahasia public relations Presiden AS Barrack Obama memuluskan
agenda ekonominya ada 2011 silam. Dia tampil di acara 60 minutes, sampai menjadi bintang tamu
talkshow terkenal yang dipandu Jay Leno. Namun, beberapa kalangan khawatir strategi PR ini akan menjadi sebuah overexposure.
Usaha
Presiden Obama untuk memperoleh dukungan publik atas kebijakannya bisa
dicontoh. Betapa tidak, dalam upayanya memulihkan ekonomi Amerika Serikat yang
terpuruk, Obama habis-habisan mensosialisasikan agenda ekonominya. Puluhan kali
dia tampil di berbagai program TV.
Ini
membuat Michael Bush dari www.adage.com dengan sarkastik menyebutkan bahwa siapa yang belum pernah
mendengar tentang program situmulus yang dilancarkan Obama, maka dia mungkin
berbohong atau hidup di zaman batu. Sebab kata Bush, dalam beberapa minggu
terakhir ini Obama lebih sering tampil di sampul majalah, koran atau TV
dibandingkan gabungan antara Brad Pitt, Angelina Jolie, Lindsay Lohan, dan
Britney Spears.
Beberapa waktu lalu, Obama memang secara berturut-turut
tampil di acara Tonight Show With Jay Leno di NBC—pertama kali seorang presiden
terpilih menjadi bintang tamu di acara talkshow terkenal ini. Obama juga tampil
bersama Steve Kroft di kanal CBS untuk acara 60 minutes, sampai terlibat dalam
turnamen NCAA di ESPN. Bahkan, 'ratu media', Oprah Winfrey harus berbagi dalam
sampul majalahnya untuk pertama kali bersama Michelle Obama. Obama juga tampil di
konferensi pers di semua stasiun TV utama.
Gencarnya strategi kehumasan Obama
menurut Bush, memiliki dua alasan. Pertama, adalah untuk menggalang dukungan
penduduk dan politisi terhadap rencana stimulus senilai US$ 800 miliar, dan
usualan anggaran tahun 2010 senilai US$ 3,6 triliun. Kedua, Obama juga berusaha
menenangkan kemarahan para pemilih yang harus menerima kenyataan bahwa para
eksekutif industri keuangan menerima bonus jutaan dolar yang dibayar dari bailout
yang bersumber dari pajak.
Bush mengutip pernyataan dari
beberapa konsultan komunikasi politik yang menyebut bahwa kampanye PR Obama
juga menegaskan sisi humanisme sang presiden, ketika Obama berkomunikasi secara
langsung dengan masyarakat yang bahkan kebanyakan bukanlah penonton talkshow
yang disiarkan malam hari.
Tapi fakta memperlihatkan bahwa
orang menonton untuk melihat apa yang harus dia katakan. CBS mengklaim bahwa
intreview Obama di acara 60 Minutes ditonton tidak kurang dari 16 juta
penonton. Sementara itu, pemunculan Obama di acara The Tonight Show di NBC
menciptakan rekor rating acara tersebut sejak tahun 2005, baik menurut NBC dan
gambaran awal dari Nielsen Media Research.
Gunakan Semua Tools
Bush mengutip pernyataan Michael
Feldman, pendiri Glover Park Group, sebuah biro strategi komunikasi di
Washington. “Strategi kehumasan Obama sangat agresif. Ia mencoba untuk
menjangkau orang tidak hanya dimana mereka bekerja atau dimana mereka dapat
terterpa informasi, tapi juga dimana mereka tinggal,” kata Feldman.
Jadi apakah ini berhasil? Feldman
menurut Bush tidak tahu pasti, tapi ia merasa ini mungkin berhasil. Feldman
memberi kredit pada strategi kreatif dan efektif menggunakan beragam platform
dan outlet yang selaras dengan perkembangan jaman. “Orang-orang di balik Obama
menyadari bahwa banyak orang mendapatkan informasi dari monolog dan
tempat-tempat yang tak biasa, dan kemudian mereka memanfaatkannya untuk
berkomunikasi dengan rakyat Amerika,” jelas Feldman.
Kekhawatiran
Berlebihan
Di sisi lain, Bush juga mengutip
pendapat Bob Shrum penasihat di PR agency Edelman -- yang sempat menjadi
konsultan John Kerry -- bahwa Obama mematahkan stigma bahwa presiden bisa
'terlukai' karena ekspos berlebihan. Shrum berpendapat bahwa politikus bisa
berpikir seribu kali untuk diekspos terus menerus, namun langkah cerdas yang
bisa dilakukan adalah melancarkan komunikasi yang paling persuasif. “Keputusan
yang berani untuk tampil terus menerus, tapi saya rasa itu keputusan tepat, dan
mencapai sasarannya,” kata Shrum.
Shrum, menurut Bush juga menyebut
beberapa hal yang diatur untuk menyentil sebagian orang, seperti komentar Obama
di “The Tonight Show” mengenai skor bowling yang merujuk pada atlet penyandang
cacat, atau tertawa di acara “60 Minutes” ketika sedang mendiskusikan
permasalahan ekonomi.
“Acara Leno sangat menarik karena
Obama menjelaskan kebijakan politik dalam cara dimana rakyat bisa terhubung
dengannya,” kata Shrum. Bahkan ketika ia bisa menertawakan diri, menurut Shrum,
menunjukkan bahwa ia memiliki perspektif. “Saya rasa orang tidak keberatan
ketika Obama tertawa karena ini menunjukkan bahwa ia adalah orang biasa yang
tentunya tak luput dari kesalahan seperti komentar skor bowling itu,” kata
Shrum.
Mendapat
Jangkauan Maksimum
Terry Holt, partner HMDK, agensi
strategi komunikasi di Washington, seperti dikutip oleh Bush menyebut bahwa tim
di balik Obama telah sukses menyebarkan profil figur Obama sampai meraih
jangkauan maksimum yang paling memungkinkan. “Pada acara Leno dia berbicara
pada penonton American Idol, dalam 60 Minutes dia bicara pada penonton
yang lebih terpelajar dan elite,” kata Holt.
Namun, menurut Holt, penampilan
Obama di 'Leno' bukan langkah terbaik karena ini menempatkannya tepat di depan
penonton yang dia tidak butuhkan, dan mendekatkannya pada bahaya yang dia tidak
perlu hadapi. “Itulah mengapa sampai terjadi pernyataan yang merujuk pada
Olimpiade Khusus itu,” kata Holt.
Obama, menurut Holt, memiliki bakat
untuk bisa terhubung dengan orang, namun semua ini tidak berjalan mulus, dan
Obama terlalu dini untuk mengambil langkah pendekatan seperti ini. “Kisah bonus
AIG sangat berat, dan hal ini membuat Obama seperti berada dalam posisi
bertahan di situasi politik yang seolah tererosi,” kata Holt.
Kecerdikan
Sementara itu, Bush juga menambahkan pendapat Rich Masters,
partner pada Qorvis Communication. Menurut Masters, apa yang terjadi pada semua
takshow menjelaskan sekilas mengenai keceradasan Obama. “Selama dia tidak
mengulangi kembali apa yang dia ucapkan mengenai skor bowling, dan berkelakar
mengenai absurditas situasi saat ini, semuanya akan baik-baik saja,” kata
Masters.
Masters juga mengatakan bahwa Obama bisa disetarakan
dengan Franklin Delano Roosevelt dan Ronald Reagan yang berkomunikasi secara
reguler dengan pemilih. “Presiden adalah murid sejarah, dan harus belajar dari
presiden pendahulu seperti Jimmy Carter atau George H. W Bush,” kata Masters.
Menurut Masters, ada
tantangan yang tidak mudah yang harus dihadapi Presiden dan tim. “Mereka
bekerja tanpa henti, dengan pesan PR yang harus selalu mereka kerjakan setiap
hari untuk rakyat. Masalahnya, presiden seperti berada dalam gelembung, dan hal
ini membuat mereka tak tersentuh,” kata Masters.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar