Setiap orang harus mengambil keputusan. Dalam perusahaan
misalnya, semua orang mulai dari CEO ke bawah dibayar untuk membuat keputusan.
Sebagai individu, sepanjang kehidupannya, seseorang selalu dihadapkan pada
persoalan yang memaksa orang tersebut mengambil keputusan. Pemilik dan
pengelola perusahaan juga harus mengambil keputusan, bila tidak membuat
keputusan, perusahaan akan mati.
David Wethey, penulis Decide, menunjukkan beberapa bukti turunnya
perusahaan yang sebelumnya kuat seperti Marconi, Chrysler, Cadbury Schweppes
dan Lehman Brothers. Selama itu, mereka selalu membanggakan bahwa perusahaan
mereka kuat karena efektifnya keputusan yang diambil. Akan tetapi, ketika
mereka memutuskan untuk fokus pada masa depan yang tidak pernah datang dan
meninggalkan “emas” yang nyata-nyata ada di tangan dan menguntungkan, mereka
tergilas.
Sebagai sebuah pemikiran Decide bisa dianggap memprovokasi
pemikiran. Bagaimana tidak, buku ini banyak menggunakan pendekatan praktis
dalam pengambilan keputusan. David Wethey, penulis Decide, tema buku ini
penting karena hidup memberi seseorang tantangan untuk membuat keputusan. Karena
itu, suka atau tidak, setiap orang perlu melatih keterampilan ini setiap hari –
baik di tempat kerja, di rumah, bahkan
setiap aspek kehidupan kita.
Namun, yang sering terjadi adalah seseorang membuat
keputusan tanpa benar-benar mempertimbangkannya secara kontekstual, mengkaji
pilihan dan meikirkan serta memprediksi implikasi dari tindakannya. Atau lebih
buruk lagi, akhirnya mengelola konsekuensi dengan cara menghindari mengambil
keputusan yang sulit.
Disini, seperti yang dijanjikan Wethey, jika mengikuti
dengan tekun materi yang dipaparkan dalam buku ini benar, kemungkinan pembaca
untuk berkontribusi dan membuat keputusan yang efektif bukan sekadar
angan-angan. Ini membuktikan bahwa
sebenarnya pengambilan keputusan tidak harus menjadi suatu panjang sehingga
tidak sampai memunculkan kegaduhan. Pemikiran dan tips-tips dalam buku ini membantu pembaca membuat keputusan yang
tepat, dan memilih dari pilihan dengan bijaksana, apakah Anda memiliki waktu 60
hari, 60 menit atau hanya 60 detik. Syaratnya, Anda harus mampu menggabungkan pemikiran
rasional dan lateral.
Buku ini cocok untuk praktisi bisnis secara luas dan
audience profesional serta pembaca umum. Ini
karena bahasa yang ditampilkan dalam buku ini sederhana dan tidak diisi
dengan jargon atau model bisnis yang rumit. Studi kasus yang ditampilkan juga
universal dan menarik untuk membangun argumen.
Menurut Wethey, ada lima aturan dalam pengambilan
keputusan. Pertama, setiap keputusan
penting adalah perjalanan (journey), bukan satu langkah. Kedua, Anda harus
mengajukan pertanyaan yang tepat di awal untuk memastikan Anda beroperasi dalam
bingkai yang benar. Ketiga, plotting skenario adalah bagaimana Anda datang ke
keputusan yang tepat, dan untuk itu Anda perlu intelijen yang seterbaik
mungkin. Keempat, eksekusi merupakan satu hal yang sangat penting. Sebuah
keputusan besar bila dieksekusi secara buruk akan gagal. Kelima, belajar dan
umpan balik sangat penting, karena pengambilan keputusan adalah aktivitas yang
terus terus menerus dan setiap keputusan yang Anda ambil akan menginformasikan
keputusan lain yang Anda harus buat di masa depan (Halaman 94)
Buku ini terdiri atas 11 bab. Bab pertama buku ini disebut
penulisnya sebagai Dreams and Determination. Di bab ini, penulis memaparkan
kisah dari beberapa orang yang luar biasa. Kisah-kisah tersebut diperoleh penulis
dari berbagai wawancara dengan individu-individu luar biasa di bidangnya. Para
professional tersebut memiliki berbagai latar belakang profesi, mulai dari
angkatan bersenjata, politik, hukum, kedokteran, akademisi, amal, olahraga,
perjudian dan sebagainya. Dari berbagai wawancara tersebut, penulis yakin bahwa
ada korelasi yang jelas antara keberhasilan dan kemampuan pengambilan
keputusan.
Bab 2 (Mimpi Buruk) menampilkan hal yang sebaliknya. Bab ini
memaparkan tentang hal-hal yang bisa salah, dan mengapa bisa salah. Tidak ada
orang yang mengatakan bahwa pengambilan keputusan itu mudah. Beberapa derajat
kesalahan seringkali tidak bisa dihindari. Bab ini tidak dimaksudkan untuk
membangkitkan ketakutan pada kegagalan, melainkan untuk menunjukkan beberapa
perangkap yang mungkin bisa membuat orang menjadi gagal.
Dalam pandangan Wethey, keputusan bukanlah sesuatu yang dihasilkan
dalam satu tahapan. Bab 3 buku ini menekankan pentingnya peluang -
mengidentifikasi dan mengeksploitasi mereka. Identifikasi ini juga bermanfaat
untuk menemukan kekuatan. Konteks ini dielaborasi penulis dalam Bab 4 dengan
sub tema Pengambilan Keputusan yang cerdas.
Menurut penulis, pengambilan keputusan yang cerdas adalah
gabungan antara pemikiran dan pemanfaatan kekuatan otak bawah sadar. Akan
tetapi, pengambil keputusan biasanya dihadapkan pada kendala waktu. Waktu yang
tersedia untuk membuat keputusan adalah titik fokus dari buku ini. Sangat
penting untuk mengetahui seberapa banyak rentang waktu yang kita miliki ketika
dihadapkan pada keharusan mengambil keputusan.
Bab 5 buku ini membahas masalah waktu dan keajaiban nomor
60. Hipotesis yang diajukan adalah bahwa semakin cepat seserang dalam mengmbil
keputusan, semakin naluriah kita harus bertindak. Menurut penulis, pada
dasarnya otak bawah sadar dapat mengelola sendiri cukup banyak tantangan.
Karena itu. pengambilan keputusan cepat adalah fungsi dari pelatihan dan
pengalaman.
Dalam konteks saat ini, penulis membahas kekuatan media
sosial. Selain menyediakan akses ke seluruh area, media sosial memberi semua
daerah untuk mengakses kita. Kecepatan komunikasi melalui media sosial membuat
suatu pesan menjadi tidak dapat ditarik kembali sehingga mengubah aturan
keterlibatan bagi semua orang di mata publik. Ketika dilanda kontroversi atau
skandal, pilihan bagi para politisi, pemimpin bisnis dan bahkan manajer sepak
bola mau tetap tiarap dan tidak membuat komentar atau terlibat.
Analisis yang ditampilkan Wethey dalam bukunya
ini didominasi konteks bisnis. Disini Wethey berpendapat, untuk menjadi pembuat
keputusan yang baik Anda harus menjadi perencana keputusan yang baik.
Perencanaan keputusan dapat secara signifikan ditingkatkan dengan membentuk sebuah
tim, dan di perusahaan-perusahaan dan organisasi tidak ada pilihan selain
membentuk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar