Ketika Anda mendengar kata kreativitas, apa yang ada di
pikiran Anda? Jika Anda seperti kebanyakan orang, Anda tentu berpikir tentang
hal-hal yang berkaitan dengan artistik seperti patung, gambar, musik, atau
tari. Itu berarti Anda menyamakan kreatif dengan seni dan Anda mungkin percaya bahwa arsitek dan
desainer dibayar untuk menjadi pemikir kreatif, tetapi tidak untuk CEO,
pengacara, atau dokter.
Atau Anda mungkin merasa bahwa menjadi kreatif merupakan sesuatu
yang berkaitan dengan faktor keturunan seperti halnya memiliki mata cokelat,
atau Anda lahir dengan gen yang kreatif, atau tidak. Pendapat itu memang tak
salah karena pada abad ke-20 yang disebut hal-hal yang disebut tipe kreatif itu
dekat dengan profesi desainer, art director, penulis – dekat dngan dunia
anak-anak atau jauh dari pembicaraan serius. Sementara itu, semua percakapan
bisnis penting terjadi antara orang-orang dewasa di ruang rapat dan ruang pertemuan.
Tom Kelley dan David Kelley, penulis buku Creative Confidence: Unleashing the Creative
Potential within Us All, menyebut anggapan itu sebagai suatu
kesalahapahaman mitos kreativitas. Mereka yang telah bekerja 30 tahun dengan
hal-hal yang berkaitan dengan inovasi, berpendapat bahwa semua orang pada
dasarnya memiliki potensi kreativitas. Tinggal bagaimana orang tersebut
menyadapnya. Itulah yang mereka sebut sebagai keyakinan kreatif. Tak
mengherankan bila dalam buku ini mereka mengatakan bahwa misi mereka adalah menemukan kembali
potensi kreatif orang.
Dilihat lebih jauh, buku ini seakan kompilasi dari
pengalaman mereka yang disusun menjadi seuatu metode untuk membuka potensi
kreativitas Anda. Pengalaman Tom Kelley dan David Kelley memang luar biasa.
Mereka telah membantu ribuan perusahaan membawa ide-ide terobosan ke pasar -
dari mouse komputer Apple yang pertama, alat-alat bedah canggih keluaran
Medtronic hingga strategi merek baru The North Face di China.
Pengalaman-pengalaman itu diwujudkan dalam suatu metode dan
mereka yakin bahwa metode yang mereka miliki tersebut dapat menghasilkan
hal-hal baru dan pola pikir kreatif pada orang yang secara dramatis dapat
meningkatkan kehidupan mereka, di bidang apapun, apakah mereka bekerja di
bidang kedokteran, hukum, bisnis, pendidikan, atau ilmu pengetahuan.
Selama tiga dekade terakhir, mereka membantu banyak orang
menumbuhkan dan memanfaatkan kreativitas mereka. Mereka telah menciptakan
bagaiamana perumahan dioptimalkan untuk
memenuhi kebutuhan layanan pria dan wanita yang kembali baru kembali dari zona
perang. Mereka juga telah membentuk tim ad hoc inovasi perusahaan untuk
menghasilkan hal-hal yang bersifat khusus.
Mereka telah mengembangkan sistem skrining dan alat bantu
dengar yang pas dan murah untuk para orang tua di desa-desa terpencil di negara-negara
berkembang, membantu sebagian dari 360 juta orang di dunia yang menderita
gangguan pendengaran. Dengan kata lain, mereka telah mendapatkan kepercayaan
kreatif. Pada intinya, kepercayaan kreatif adalah tentang kepercayaan orang
lain atas kemampuan Anda untuk membuat perubahan di dunia di sekitar Anda. Ini
adalah keyakinan bahwa Anda dapat mencapai apa yang Anda ditetapkan untuk
dilakukan.
Tak berlebihan bila buku ini adalah tentang kebalikan dari
mitos kreativitas itu. Seperti yang ditulis dalam buku ini, Kelley bersaudara
menilai bahwa kreativitas itu jauh lebih luas dan lebih universal daripada yang
selama ini dianggap orang, yakni hanya seputar pada hal-hal yang sifatnya
artistik. Padahal, kita semua pada dasarnya berpikir kreatif dengan menggunakan
imajinasi kita untuk menciptakan sesuatu yang baru di dunia. Kreativitas datang
pada saat Anda memiliki kesempatan untuk menghasilkan ide-ide baru, solusi,
atau pendekatan. Intinya, setiap orang memiliki akses ke sumber daya tersebut.
Dari gambaran itu, mereka menyimpulkan bahwa setiap orang --
mulai dari ilmuwan di laboratorium hingga manajer senior di perusahaan Fortune
500 - bisa mendekati hidup mereka dengan cara berbeda, dengan pandangan baru
dan perangkat yang lebih besar.
Seorang mantan atlet Olimpiade bekerja di industri
penerbangan. Dia mengembangkan rasa percaya dirinya untuk mengatasi masalah
krisis manajemen di perusahaannya. Yang pertama dilakukan adalah membangun
gugus tugas relawan pilot, dispatcher, kru pengatur jadwal, dan lain-lain untuk
mengembangkan prosedur guna mengatasi gangguan penerbangan yang berhubungan
dengan cuaca. Nyatanya, dia berhasil memulihkan situasi dan bisa mengatasi
gangguan itu.
Seorang kapten angkatan darat yang bertugas di Irak dan
Afghanistan mengerahkan lebih dari 1700 orang untuk mengajukan petisi tentang
pedestrian di sebuah mal di kotanya. Dia membuktikan bahwa untuk melakukan
sebuah gerakan tak harus menjadi jenderal.
Seorang bekas pejabat pemerintah memulai gerakan inovasi
akar rumput di Washington, DC yang kemudian anggotanya berkembang menjadi lebih
dari seribu orang. Melalui lokakarya dan acara networking, ia menyebar
perspektif baru tentang perubahan organisasi kepada para pemimpin lain dan
calon pengusaha.
Setelah memiliki pengalaman selama empat decade, seorang
guru sekolah dasar merestrukturisasi kurikulum ke dalam rancangan yang
menantang. Alih-alih mengajarkan mata pelajaran berhitung, dia menciptakan
proyek-proyek menarik yang mencakup topik yang sama tetapi menjauhkan siswa
dari meja mereka dan berpikir lebih kritis. Nilai ujian mereka meningkat. Namun
yang yang lebih penting, orang tua melihat anak-anak mereka lebih terlibat dan
memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.
Namun, kata Kelley yang bersaudara itu, Anda tidak perlu
beralih karier atau pindah ke Silicon Valley untuk mengubah pola pikir Anda.
Anda tidak perlu menjadi seorang konsultan desain atau keluar dari pekerjaan
Anda. Dunia membutuhkan kebijakan, manajer kantor, dan agen real estate yang
kreatif. “Apapun profesi Anda, ketika Anda mendekati dengan kreativitas, Anda
akan datang dengan solusi baru yang lebih baik dan lebih sukses. Kepercayaan
kreatif dapat menginspirasi pekerjaan apapun yang sudah Anda lakukan.”
Dalam dunia bisnis, kreativitas memanifestasikan dirinya
sebagai inovasi. Bintang teknologi seperti Google, Facebook, dan Twitter telah
mendayagunakan kreativitas karyawan mereka untuk mengubah kehidupan jutaan
orang. Hari ini, orang-orang di setiap departemen - mulai dari layanan
pelanggan hingga pembiayaan - memiliki kesempatan untuk bereksperimen dengan
solusi baru.
Namun upaya-upaya kreatif yang tampaknya aneh atau
ekstrakurikuler itu, dalam satu dekade terakhir kini menjadi mainstream. Orang kini menyadari bahwa
kreativitas sama pentingnya dengan pendidikan membaca, dan harus diperlakukan
dengan status yang sama. Perusahaan sangat membutuhkan wawasan semua karyawan.
Tidak ada eksekutif yang secara individu atau divisi yang memegang monopoli
atas ide-ide baru. Semua orang pada dasarnya memiliki potensi berpikir kreatif.
Apakah Anda tinggal di Silicon Valley, Shanghai, Munich atau
Mumbai, Anda sudah merasakan efek dari pergeseran pasar seismik.
Sebagian besar perusahaan saat menyadari bahwa kunci pertumbuhan - dan bahkan kelangsungan hidup - adalah inovasi. Salah satu survei IBM baru-baru ini terhadap lebih dari 1.500 CEO melaporkan bahwa kreativitas adalah kompetensi kepemimpinan yang paling penting bagi perusahaan dalam menghadapi kompleksitas perdagangan global saat ini. Sebuah jajak pendapat Adobe Systems pada 5.000 orang di tiga benua melaporkan bahwa 80 persen orang melihat potensi kreatif sebagai kunci untuk pertumbuhan ekonomi.
Sebagian besar perusahaan saat menyadari bahwa kunci pertumbuhan - dan bahkan kelangsungan hidup - adalah inovasi. Salah satu survei IBM baru-baru ini terhadap lebih dari 1.500 CEO melaporkan bahwa kreativitas adalah kompetensi kepemimpinan yang paling penting bagi perusahaan dalam menghadapi kompleksitas perdagangan global saat ini. Sebuah jajak pendapat Adobe Systems pada 5.000 orang di tiga benua melaporkan bahwa 80 persen orang melihat potensi kreatif sebagai kunci untuk pertumbuhan ekonomi.
Namun hanya 25 persen dari mereka yang menyadari bahwa
mereka memiliki potensi kreatif mereka. Itu berarti bahwa sejatinya secara
keseluruhan banyak potensi dalam hidup dan karier mereka yang terbuang. Lalu
bagaimana kita bisa menggeser proporsi itu? Bagaimana kita bisa membantu
kelompok 75 persen membebaskan potensi
kreatif mereka yang selama itu terkunci?
Pada tahun 2005, David mendirikan d.school (secara resmi
dikenal sebagai Hasso Plattner Institute of Design) untuk mengajar tentang
design thinking -- metodologi untuk berinovasi -- secara rutin bagi calon
pengusaha lulusan Stanford. Awalnya, mereka berpikir bahwa tantangan utama yang
mereka hadapi dalam proses pengajaran kreativitas adalah bahwa orang-orang yang
mereka ajar itu orang dengan tipe analitis. Namun, setelah berinteraksi, mereka
menyadari bahwa semua mereka memiliki kreativitas. “Karena itu, tugas kami hanyalah membantu
mereka merebut kembali kreatif yang belum muncul itu dengan berbagi keterampilan dan pola pikir
baru.”
Buku yang terdiri atas delapan bab ini seakan
menjungkirbalikan mitos kreativitas itu. Buku ini banyak memaparkan tentang
kepercayaan kreatif, suatu cara melihat bahwa potensi dan tempat yang Anda
miliki secara lebih jelas, dan bebas dari
kecemasan dan keraguan. Melalui buku ini, mereka seakan mengajak Anda
bersama-sama melakukan pencarian kepercayaan kreatif itu untuk membuat dunia
menjadi tempat yang lebih baik. Sebuah buku yang enak dibaca karena gaya narasi
sederhana. Kisah-kisahnya benar menginspirasi, terutama bagi mereka yang rindu
kreativitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar