Pagi–pagi di WA saya ada pesan tentang GoJek. Isinya begini…
Khusus Pengguna Go
Jek. MOHON PERHATIAN. Perhatian....
Buat temen-temen yg
menggunakan Go-jek mohon berhati-hati. Kemaren ada temen adik ipar biasanya
pagi2 kalo ke kantor dianter suaminya naek motor. Giliran kemaren pagi nyobain
gojek pas nyampe kantor dan turun dari motor, karena terburu - buru tanpa pikir
panjang lsg cium tangan... padahal dianter gojek bukan suaminya.
Beberaa menit kemudian ada lagi pesan ini…..
HATI-HATI REKAN GOJEK
Buat rekan GOJEK yg
méngambil customer mohon berhati-hati.
Terutama kepada para wanita kantoran. Kemaren ada customer wanita yang hanya
mencium tangan saja dan lari tanpa
membayar. Disangka suaminya yg nganterin padahal dianter Gojek.
Kemudian disusul dengan pesan ini
Buat temen-temen yg
menggunakan gojek mohon berhati-hati. Kemaren ada temen biasanya pagi2 kalo ke kantor dianter naik
gojek. Giliran kemaren pagi dianter suaminya, pas nyampe kantor dan turun dari
motor, karena terburu2 tanpa pikir panjang langsung kasih 10.000rp
Luar biasa viral tentang GoJek. Cerita yang fiktif (?) itu
beredar kemana–mana. Ini makin mengukuhkan anggapan bahwa untuk menciptakan pembicaraan
dibutuhkan cerita. Pada 1980-an, tidak ada kampanye anti-membuang sampah
sembarangan yang efektif di Texas. Bahkan kampanye TV nasional yang sangat
suksespun – dilihat dari audiensnya — yang menunjukkan penduduk asli Amerika
menumpahkan air mata di atas jalan raya yang kotor oleh sampah tidak berhasil
mempengaruhi warga Texas untuk tidak membuang sampah sembarangan.
Kenapa? Penelitian menemukan bahwa orang-orang di Texas yang
melakukan sebagian besar membuang sampah sembarangan adalah lelaki usia 18 –
35-tahun, pengemudi pickup yang menyukai musik country, tidak menyukai
penguasa, dan tentu saja tidak peduli dengan kecengengan penduduk Amerika.
Inilah adalah target pasar kampanye mereka sebenarnya. Mereka menyebut ini
demografis “Bubba.”
Lalu apa yang menjadi kepedulian para Bubba ini? Sejatinya
Bubba sangat peduli pada Texas. Segala sesuatuyang ada di texas dilihat sebagai
sesuatu yang lebih besar dan lebih baik. Seperti halnya kita dan warga Texas
lainnya, Bubba sangat peduli pada dirinya sendiri. Solusinya kemudian, membuat
kampanye yang bisa membuat Bubba mencintai negara asalnya, dan kebanggaan diri
secara alami. Karena itulah dibuat kampanye “Jangan main-main dengan Texas” . .
. . Pesan dalam iklan pun dibuat sama. “Bila Anda membuang sampah di sini,
berarti kau mengacau Texas. ” Dan ketika Anda membuat Texas berantakan, berarti
Anda mempermainkan siapa pun yang peduli pada Texas. . . . Ini kemudian menjadi
pembicaraan warga kota.
Yang menarik, pesan asosiatif ini berhasil mengubah pelaku
pembuang sampah paling buruk menjadi pembela paling fanatik kampanye anti buang
sampah sembarangan. “Hei, itu aku!” Tidak hanya Bubba yang kini tidak membuang
sampah sembarangan, tetapi jika melihat melihat orang lain membuang sampah
sembarangan, dia akan meminta pembuang sampah sembarangan tadi mengambil
kembali sampahnya. Hasilnya, dalam waktu lima tahun, pembuang sampah
sembarangan turun 72 persen.
Pelajaran dari ilustrasi tersebut adalah jika audiens Anda
tidak peduli pada ide Anda, cari tahu kepedulian apa yang ada pada mereka dan
mengasosiasikan pesan Anda dengan itu.
Sekali waktu, semasa masih menjadi manajer muda, Paul Smith
bekerja keras menyiapkan slide presentasi untuk CEO Procter & Gamble, AG
Lafley. Untuk membuat Smith cemas, sambil berbicara Lafley duduk dengan
punggungnya menghadap ke layar dan tidak sekalipun melirik ke slide, bukan
memilih fokus pada Smith.
Ini memberikan Smith sebuah pelajaran berharga: Sebuah
paparan yang meski berdasarkan fakta, tidak pernah bekerja sebaik sebuah
cerita. Dalam manual ini yang sangat bermanfaat ini, Smith menawarkan lebih
dari 100 cerita yang dapat digunakan pembaca menghadapi berbagai situasi
bisnis. Dia mengajarkan dasar-dasar cerita, termasuk contoh dan latihan. Secara
sederhana Smith mengajarkan kepada Anda cara mudah dan menarik Anda ke dalam
setiap kisah.
Selama bertahun-tahun P & G telah menjadi salah satu
merek global terkemuka yang berhasil memasarkan produknya dengan menceritakan
kisah-kisah di sekitar mereka. Suatu hal yang bertentangan dengan opini yang
berkembang selama ini, bahwa prestasi penjualan itu hanya bisa dicapai melalui
belanja iklan yang besar atau banyak melakukan riset pemasaran.
Kini era mendongeng telah datang. Saat ini, banyak
perusahaan paling sukses menggunakan pengisahan cerita sebagai alat
kepemimpinan. Di Nike misalnya, semua eksekutif senior ditunjuk sebagai
“pendongeng perusahaan.” Tahun lalu, 3M melarang para eksekutifnya membuat
poin-poin presentasi dan menggantinya dengan penulisan “narasi strategis.”
Bahkan Procter & Gamble menyewa sutradara Hollywood
untuk mengajarkan teknik bercerita kepada para eksekutifnya. Beberapa sekolah
bisnis maju telah menambahkan program mendongeng pada kurikulum manajemen
mereka. Alasannya sederhana: Cerita memiliki kemampuan untuk melibatkan logika
penonton jalan dimana poin-poin saja tidak bisa melakukannya. Anda mencoba
untuk mengkomunikasikan visi, menjual ide, atau menginspirasi komitmen?
Mendongeng adalah alat bisnis yang kuat yang dapat memberikan perbedaan berarti
antara hasil biasa-biasa dan kesuksesan fenomenal.
Banyak contoh-contoh dari perusahaan seperti Kellogg,
Merrill Lynch-, Procter & Gamble, National Car Rental, Wal-Mart, Pizza Hut,
dan banyak lagi, yang ditampilkan dalam buku ini. Ini bisa menjadi sumber daya
praktis dan bimbingan bagi pembaca akan kebutuhan dalam bercerita sehingga
memberi efek yang menakjubkan.
Dalam buku ini Smith yang pernah memimpin divisi pemasaran P
& G, membawa Anda ke dalam budaya dan pengambilan keputusan di P & G.
Dipenuhi dengan wawasan Smith yang langka dan “Anda harus berada di sana” untuk
mendapatkannya, gaya cerita buku ini yang hidup sampai janjinya bahwa
mendongeng bisa memberikan pelajaran yang kuat. Banyak buku tentang mendongeng,
tapi buku ini menawarkan sesuatu yang berbeda dari kekuatan bercerita.
Ulasannya bukan dari sudut pandang akademis, tetapi dari lensa seorang
pendongeng merek yang telah mempelajari dan menggunakan cerita untuk membantu
menjual produk hingga mencapai jutaan dolar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar