Kamis akhir Oktober 2015 lalu, Hormel Foods mengumumkan bahwa pihaknya menarik kembali 153 kardus, atau
hamper 1 ton produk Skippy Reduced Fat Creamy Peanut Butter, karena kemungkinan
terkontaminasi dengan serutan logam. Meskipun perusahaan mengatakan tidak ada
korban karena produk terkontaminasi tersebut, namun bila seseorang menelan
benda logam yang panjangnya mencapai 7 mm sangatlah berbahaya. Risiko dapat
menyebabkan tersedak dan pelubangan pada lambung.
Hormel menjelaskan
bahwa mereka menemukan serutan tersebut saat pembersihan rutin pabriknya di
Little Rock, Arkansas. “Selama pembersihan rutin dan inspeksi, kami menggunakan
magnet di lintasan produksi untuk memastikan bahwa tidak ada logam masuk ke
dalam selai kacang,” kata Rick Williamson, juru bicara Hormel Foods. "Saat
itu kami mendeteksi serutan logam dan produk dikarantina,” katanya dalam sebuah
pernyataan yang dikirim melalui email. "Sayangnya, palet produk yang harus
dihancurkan itu secara tidak sengaja dirilis."
Pusat distribusi yang
menerima selai kacang mungkin tercemar itu antara lain milik Publix, Target dan
Walmart di tujuh negara bagian: Georgia, Virginia, Alabama, North Carolina,
South Carolina, Delaware dan Arkansas. "Pada
dasarnya, Skippy memiliki emulsi yang sempurna untuk pastry chef," kata
asisten editor makanan Bon Appetit - Alison Romawi, yang telah bekerja di
beberaa restoran dan toko roti di Los Angeles, San Francisco dan New York City.
Meskipun kasus ini dari
tahun ke tahun meningkat, seringkali perusahaan tidak siap mengelola krisis ini
secara strategis. Secara umum, perusahaan dapat bereaksi melalui berbagai cara,
mulai dari menolak bertanggung jawab hingga penarikan kembali produk tanpa
syarat. Dari berbagai peristiwa makanan mengandung bahan yang membahayakan dan
tidak dikehendaki, penarikan produk berbahaya dari pasar dan mengingatkan
produk berbahaya tersebut kepada konsumen adalah langkah yang paling sering
diadopsi oleh perusahaan.
Meski produk itu bisa
membahayakan namun dalam beberapa kasus penarikan produk, seringkali alangkah
itu bukan berasal inisiatif perusahaan secara spontan. Penarikan produk
biasanya dilakukan sebagai kewajiban akibat adanya campur tangan otoritas
nasional (Mowen et al. 1981). Ini ditunjukkan dengan adanya beberapa fakta, bahwa
seringkali kasusnya diketahui setelah produk berada di distributor, importir,
pengecer, pengguna akhir atau oleh agen federal.
Pada November 1994,
Intel Corporation harus berhadapan dengan pelanggan marah yang menuntut
penggantian mikroprosesor Pentium mereka. Produk itu dilaporkan memiliki cacat
yang mempengaruhi perhitungan matematis. Tanggapan pertama perusahaan adalah
meminta pelanggan menunjukkan bahwa chip mereka yang rusak; baru kemudian Intel
menggantinya. Intel mengklaim bahwa cacat itu tidak akan mempengaruhi sebagian
besar pengguna. Cacat itu hanya hanya terjadi sekali dalam setiap 9 miliar
perhitungan. Ini menandakan bahwa Intel mengabaikan soal kepercayaan konsumen.
Perusahaan keras kepala
sehingga lebih dari sebulan mereka harus menghadapi badai protes. Akibatnya
fatal. IBM, pembeli utama dari mikroprosesor Pentium, menghentikan pengiriman
komputer yang mengandung chip. Intel di ambang bencana pasar.
Akhirnya, CEO Andrew
Grove turun tangan dan mengatakan, "Kami terperangkap pada pola pikir analisis berbasis fakta dari para insinyur
kami, dan pola pikir pelanggan, yang begitu banyak mengandalkan emosi tapi
terbiasa membuat pilihan mereka sendiri."
Dia juga mencatat bahwa
pokok masalahnya adalah bahwa kita dianggap harus memberitahu seseorang tentang
apa yang mereka harus atau tidak harus mereka khawatirkan, harus atau tidak
harus dilakukan. Intel kemudian menarik produknya itu dan kekeraskepalaan harus
dibayar Intel dengan biaya mencapai $
500 juta.
Lalu dimana peran
public relations? Logikanya ketika suatu produk diketahui cacat, media akan
terus membuat berita. Karena itu, aturan
dasar dari penanganan kasus penarikan ini adalah jangan membiarkan konsumen mempertanyakan
apakah industri ini benar-benar meningkatkan upaya keamanan. Itu merupakan perhatian
yang sah. Karena itu, tugas ublic relations adalah membuat konsumen mengetahui
bahwa produsen dan pengecer mengambil tindakan pencegahan yang belum pernah
sebelumnya untuk melindungi keselamatan konsumen.
Dalam kasus Skippy, setelah menerima laporan dari bagian pengawas di pabrik, induk perusahaan Skippy, Hormel Foods Corporation, mengambil alih tugas-tugas komunikasi dengan mengutamakan komunikasi secara internal. Demikian penjelasan manajer komunikasi eksternal Hormel, Rick Williamson, kepada PRWeek. Mereka dibantu konsultan PR Burson-Marsteller. Hormel sendiri baru mengeluarkan pernyataan bersama FDA dan juga menerbitkan rilis tersebut di situsnya, Kamis. Perusahaan tidak men-tweet apapun tentang masalah tersebut sampai Jumat sore.
Dalam kasus Skippy, setelah menerima laporan dari bagian pengawas di pabrik, induk perusahaan Skippy, Hormel Foods Corporation, mengambil alih tugas-tugas komunikasi dengan mengutamakan komunikasi secara internal. Demikian penjelasan manajer komunikasi eksternal Hormel, Rick Williamson, kepada PRWeek. Mereka dibantu konsultan PR Burson-Marsteller. Hormel sendiri baru mengeluarkan pernyataan bersama FDA dan juga menerbitkan rilis tersebut di situsnya, Kamis. Perusahaan tidak men-tweet apapun tentang masalah tersebut sampai Jumat sore.
Tidak ada tweet apapun
dari akun twitter resmi @Skippy. Williamson mengatakan bahwa berkaitan dengan
masalah tersebut, halaman web Skippy diperbarui pada Jumat dengan tombol untuk
link ke siaran pers. Dia menambahkan bahwa recall dilakukan dengan sukarela. Menurut
catatan dia, recall hanya melibatkan satu pengiriman kecil di pasar geografis
yang sempit. "Kami bekerja dengan pelanggan kami untuk memastikan penarikan
produk dari pasar berjalan tepat waktu," kata Williamson.
"Kami juga bekerja sama dengan unit operasi dan tim jaminan kualitas kami. Meskipun penarikan itu sangat terbatas, kami telah mengkomunikasikan bahwa recall itu sangat penting bagi perusahaan, pelanggan dan konsumen kami." Tim customer relations Hormel juga siaga mengatasi pertanyaan dari konsumen melalui hotline yang disediakan khusus untuk konsumen Senin-Jumat, 08:00-04:00 Central Time, tidak di hari libur. .
"Kami juga bekerja sama dengan unit operasi dan tim jaminan kualitas kami. Meskipun penarikan itu sangat terbatas, kami telah mengkomunikasikan bahwa recall itu sangat penting bagi perusahaan, pelanggan dan konsumen kami." Tim customer relations Hormel juga siaga mengatasi pertanyaan dari konsumen melalui hotline yang disediakan khusus untuk konsumen Senin-Jumat, 08:00-04:00 Central Time, tidak di hari libur. .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar