Meskipun pangsa pasar BlackBerry di Indonesia rontok dari 43%
pada tiga tahun lalu menjadi hanya 3% pada tahun lalu, namun aplikasi
BlackBerry Messenger masih menarik dan menjadi trend bagi pekerja bisnis muda yang
ingin terlihat profesional.
Beberapa survey yang dilakukan lembaga yang berbeda
menunjukkan bahwa BlackBerry masih menjadi perangkat “harus” dimiliki oleh pengguna
smartphone di Indonesia. Survei yang dilakukan GfK, Januari lalu menunjukkan
bahwa Blackberry Messenger masih nangkring diantara tiga dari lima aplikasi
mobile yang paling populer di Indonesia.
Bahkan Blackberry Messenger (BBM) masih merupakan aplikasi
yang paling populer, dengan jangkauan 90%, sementara WhatsApp dan LINE berada
di urutan keempat dan kelima aplikasi paling popular. Ini cocok dengan
perkiraan eMarketer pada 2015 yang ngotot bahwa Blackberry Messenger masih
menjadi aplikasi terpopuler di Indonesia.
November 2015 lalu, e-marketer memperkirakan bahwa pada 2016
Indonesia memiliki 62,6 juta pengguna mobile phone messaging app. Angka ini
mewakili 38,8% dari seluruh pengguna ponsel di Indonesia. Pengguna aplikasi
messaging berbasis ponsel di Indonesia ini akan terus tumbuh pada tingkat dua
digit di masa mendatang, atau meningkat menjadi lebih dari 81 juta orang pada
tahun 2018.
Popularitas layanan pesan aplikasi di Indonesia ini tidak
lepas dari biaya rendah. Banyak konsumen di pasar seperti Indonesia menggunakan
layanan tersebut untuk menghindari biaya tinggi yang dibebankan operator
nirkabel untuk teks. Yang paling sering mereka lakukan adalah mengirim pesan
mereka dengan menggunakan koneksi Wi-Fi.
Sifat percakapan kembali yang cepat dan sebagainya bias juga
menjadi variable yang bias menjelaskan kenapa aplikasi messaging seperti itu
bias meningkatkan penggunaannya. Menurut
penelitian GfK, jumlah kunjungan aplikasi bulanan per pengguna di Indonesia,
BBM, WhatsApp dan LINE melampaui semua
aplikasi lain dengan margin yang beragam. Pada posisi seperti itu, BBM menerima
hampir 500 kunjungan. Hal lainnya adalah BlackBerry masih dipandang sebagai
simbol status. BlackBerry masih dipandang sebagai merek yang kuat sehingga
masih ada orang yang bercita-cita untuk memilikinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar