Hari-hari makin banyak perusahaan atau merek bahkan personal
menggunakan internet atau media online untuk branding. Ketika pengguna internet
masih kecil, penggunaan media online mungkin tanpa strategi yang canggih
peluang untuk mendongkrak popularitas bahkan transaksi mungkin besar.
Akan tetapi, ketika pengguna internat makin banyak, dan
makin banyak merek yang memanfaatkan media online bahkan media sosial, peluang
itu semakin kecil karena yang memperebutkannya semakin banyak. Disini
tantangannya karena sementara banyak merek menggunakan media sosial untuk pitch
dan menjual secara online, logikanya peluangnya semakin kecil. Namun,
sepertinya peluang itu justru semakin lebar karena makin banyak media yang bisa
digunakan.
Platform media sosial bukanlah tempat untuk secara terang-terangan
menawarkan produk atau mempertontonkan kekuatan persuasi Anda. Inti dari media
sosial adalah menjadi sosial, bukan untuk jualan. Media sosial adalah orang
menyuarakan pendapat, merasakan nikmatnya berkomunitas, dan berbagi foto. Jadi
ketika seseorang menyerang ruang yang nyaman itu dengan penjualan, orang
merasa privasi diserang. Orang
sebetulnya tidak ingin orang lain menjual produk melalui online.
Makin banyaknya orang memanfaatkan content marketing
(pemasaran konten) merupakan bukti bahwa kita semakin menjauh dari model
penjualan tua. Model pemasaran yang makin berorientasi pada upaya merangkul
pelanggan dilakukan secara lebih terintegrasi, terus berubah, dan pendekatan
hubungan yang makin terfokus.
Pemasaran konten adalah model marketing yang kalau dilihat
dari sisi penjualan merupakan metode penjualan yang dilakukan dengan cara yang
jauh lebih halus. Anda mungkin masih ingat film Hercules. Di akhir film itu ada
pertanyaan apakah kehebatan Hercules itu realitas yang sebanranya atau sekadar
mitos. Dalam film itu ada storyteller yang mendampingi Hercules kemanapun dia
pergi dan dalam penaklukan daerah baru, sang storyteller selalu menceritakan
kehebatan Hercules.
Pemasaran konten itu mirip dengan itu. Ini adalah teknik
pemasaran di mana Anda membuat, berbagi, dan mempublikasikan konten dengan
maksud untuk mendidik, menghibur, mencerahkan, dan membantu menginformasikan
pelanggan Anda. Dengan demikian Anda secara langsung memberikan dukungan
positif dan meningkatkan kehidupan pelanggan Anda dengan menampilkan
informasi-informasi yang relevan. Anda pun membangun kepercayaan, kesetiaan,
dan hubungan yang bermakna, yang berubah menjadi lead, dan akhirnya
mengkonversi ke penjualan.
Banyak merek yang sudah menerapkan strategi ini. Merek besar
seperti Coca-Cola dan Nike sering mempublikasikan konten melalui online
misalnya. Itu merupakan bagian dari strategi pemasaran konten yang jauh lebih
besar. Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda sudah berkata-kata dengan dunia
dengan konten Anda? Tidak peduli di industri apa Anda bekerja, atau bisnis apa
yang Anda jalankan, menggunakan konten untuk mengkomunikasikan pesan kunci dan
terhubung dengan pelanggan dengan cara yang cerdas sangatlah penting agar perusahaan atau merek
bergerak maju.
Berkaitan dengan itu, ada beberapa hal yang perlu mendapat
perhatian. Pertama, begitu dunia online bertumbuh, keinginan public untuk
terlibat dalam konten tumbuh juga. Intinya, public tidak akan pernah puas
karena ketika kebutuhan satu kebutuhan terpenuhi, kebutuhan lain muncul. Intinya,
orang tidak akan pernah puas karea kebutuhannya juga terus tumbuh.
Kedua, konten online yang Anda miliki adalah aset penting
yang memungkinkan Anda untuk mempersonalisasi merek Anda dengan cara yang tak
berujung. Anda mungkin hanya memiliki satu meme, satu blog, atau satu video
Instagram untuk mendapatkan perhatian dari audiens dan mendapatkan pesan dari
Anda. Ta masalah yang penting kreativitas dalam mengisi dengan konten yang
otentik dari Anda adalah penting. Konten online yang baik adalah yang bisa memicu
emosi, men-drive diskusi, dan menangkap imajinasi.
Akan tetapi, dalam kaitannya dengan strategi konten yang
membunuh pesaing, konten yang kreatif itu hanya salah satu bagian kecil dari
yang Anda butuhkan. Ini karena di dbalik content yang kreatif tersebut,
terdapat banyak bagian yang ikut berkontribusi. Disitu ada pembuatan konten,
pengidentifikasian konten Anda, menguraikan tujuan konten Anda, menciptakan
kalender editorial, memiliki anggota tim yang tepat, strategising berbagi
konten Anda dan taktik media sosial, menguraikan metode pengukuran untuk konten
Anda, dan unsur-unsur lain yang lebih banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar