Diam-diam teknologi
telah menyabotase keakraban sosial yang banyak berkontribusi bagi kemajuan
merek atau perusahaan. Inovasi teknologi dan pemangkasan biaya yang berlangsung
tanpa henti kini mendorong pendulum komunikasi kearah ketergantungan perusahaan
pada IT secara tidak sehat, mengikis keterlibatan personal, menciptakan jarak,
dan merusak keselarasan.
Ambil contoh di bisnis retail misalnya, orang mungkin
berpikiran bahwa penggunaan robot tentu akan membuat layanan lebih cepat,
akurat dan lebih murah dari pada bila layanan itu dilakukan dengan menggunakan
tenaga manusia. Pertanyaannya adalah apakah investasi untuk layanan robot baik?
Kalau tidak apakah hal itu perlu dihindari? Bagaimana bila pesaing Anda
berinvestasi dengan layanan robot?
Buku the Empathic Enterprise ini mencoba
mengingatkan perkembangan teknologi yang makin luar biasa kini. Buku ini juga
sekaligus menyediakan peta jalan untuk meninkatkan kemitraan antara manusia dan
mesin, menelusuri sejarah, membangun simbiosis dan menggarisbawahi pentingnya
keseimbangan antara manusia dan mesin tersebut secara lebih baik.
Menemukan keseimbangan
yang tepat antara teknologi informasi dan sentuhan manusia merupakan tantangan
yang menarik untuk bisnis dan organisasi di seluruh dunia saat ini. Dulu orang
tak pernah membayangkan bahwa begitu banyak orang yang mengalami ketergantungan
on-line. Tak pernah terbayangkan betapa banyaknya orang pintar dan banyaknya
mesin canggih yang digunakan untuk memanfaatkan pengalaman pelanggan. Inovasi
terus-menerus dan berkembangnya selera masyarakat membuat perusahaan mengalami
kesulitan untuk mendapatkan pengalaman ini secara akurat.
Cara-cara lama tak bisa
lagi diandalkan untuk mendapatkan pengalaman tadi. Perusahaan atau merek harus
menciptakan sentuhan keseimbangan untuk membangun keterlibatan. Di sisi lain, mempertahankan
karyawan, pelanggan, dan stakeholder lainnya juga memerlukan pola pikir baru,
pendekatan yang berdasarkan pada penyebaran empati pribadi secara lebih
trampil.
Diakui atau tidak,
diberdayakan konsumen oleh teknologi digital telah mengubah wajah bisnis
internasional. Teknologi mobile yang makin membuat konsumen semakin lincah
namun sering berubah-ubah, mendorong dunia menuju ke era ekonomi berbasis
permintaan 24 jam sehari tujuh har seminggu. Dunia seakan tiada pernah
istirahat.
Inovasi dan tekanan biaya membuat solusi bisnis berbasis IT semakin menarik. Namun demikian, banyak ahli menegaskan bahwa sentuhan manusia dan empati masih penting guna mencapai keberhasilan secara komersial yang berkelanjutan.
Lalu bagaimana harus menyeimbangkan teknologi dan sentuhan di dunia digital seperti sekarang ini? Teknologi digital adalah pedang bermata dua yang memfasilitasi transaksi perusahaan dan komunikasi.
Inovasi dan tekanan biaya membuat solusi bisnis berbasis IT semakin menarik. Namun demikian, banyak ahli menegaskan bahwa sentuhan manusia dan empati masih penting guna mencapai keberhasilan secara komersial yang berkelanjutan.
Lalu bagaimana harus menyeimbangkan teknologi dan sentuhan di dunia digital seperti sekarang ini? Teknologi digital adalah pedang bermata dua yang memfasilitasi transaksi perusahaan dan komunikasi.
Ketidakseimbangan perkembangan teknologi dengan konektivitas
manusia, dapat mengikis kepercayaan, keterlibatan, dan hubungan yang penting
untuk mendapatkan kesuksesan. Dalam konteks ini, setiap perusahaan, besar dan
kecil, perlu untuk mengatasi kesenjangan yang diciptakan oleh pelukan semakin
kuat dari IT dan kebutuhan eksternal dan internal untuk kontak manusia.
Organisasi memang harus memanfaatkan teknologi, namun hal itu harus disertai
dengan komitmen strategis untuk tetap memanusiakan manusia pada berbagai
tingkat di zaman digital kini.
Lalu bagaimana menemukan
keseimbangan antara teknis dan humanis? Dari sudut pandang "Machinist", pecinta teknologi dan
orang-orang di departemen IT cenderung mengadopsi teknologi secepatnya. Menurut
mereka, penyebaran teknologi membawa banyak manfaat bagi perusahaan.
Secara kuantitas, banyak manfaat yang bisa diperoleh melalui pengembangan ICT. Ini antara lain, ICT bisa mengurangi kesalahan, mengurangi biaya - termasuk biaya tenaga kerja, rantai pasokan yang lebih efisien, menghubungkan tim virtual dan pekerja jarak jauh, kecepatan dan efisiensi untuk layanan pesanan pelanggan, dan berjalan sesuai dengan prosedur.
Secara kuantitas, banyak manfaat yang bisa diperoleh melalui pengembangan ICT. Ini antara lain, ICT bisa mengurangi kesalahan, mengurangi biaya - termasuk biaya tenaga kerja, rantai pasokan yang lebih efisien, menghubungkan tim virtual dan pekerja jarak jauh, kecepatan dan efisiensi untuk layanan pesanan pelanggan, dan berjalan sesuai dengan prosedur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar