Judul
Buku : #tweetsmart: 25 Twitter Projects
to Help You Build Your Community
Penulis :
J. S. McDougall
Penerbit : O’Reilly Media, February 2012
Tebal
buku : 106 halaman termasuk cover
Media
sosial bisa menjadi sarana perusahaan untuk berkontak sosial dengan pelanggan
mereka.dengan kata lain, media sosial menyediakan ruang pertemuan antara
perusahaan dengan pelanggan maupun antarpelanggan sendiri. Di sisi lain,
pertemuan adalah sesuatu yang paling berharga bagi manusia. Ini mempunyai makna
bahwa media sosial tidak hanya dipandang sebagai saluran baru untuk mencapai
dan berinteraksi dengan pelanggan, melainkan juga secara fundamental mengubah
cara perusahaan dalam mengidentifikasi, mengembangkan, mengedukasi, dan
mendukung pelanggan.
Sebagai
media kampanye, media sosial memiliki kekuatan yang lebih besar dibandingkan
dengan interaksi langsung gaya lama. Saat ini, di mana-mana orang
memperbincangkannya, entah itu pelayan, sopir taksi, pemilik toko, penjual, maupun
orang yang duduk di samping meja makan Anda. Bahkan media sosial kini menjadi
trend setter sehingga ketika seseorang tidak memiliki satu akun merasa
tertinggal. Karena itu, wajar setiap muncul satu bentuk media sosial baru
orang, termasuk perusahaan, berbondong-bondong
mengaplikasinya. Salah satu alasannya adalah kita takut didahului oleh orang
lain.
Media
sosial adalah sarana, bukan tujuan. Dalam konteks ini, media sosial seringkali
disalahkan ketika tujuan yang diharapkan tidak tercapai. Orang atau perusahaan
sering membuat akun di setiap situs media sosial yang baru muncul, menghabiskan
sedikit waktu berharga yang mereka miliki, tetapi kemudian meninggalkannya
sampai mati sendiri jika tidak ada hasil yang segera dinikmati.
Buku
#tweetsmart – seperti yang dikatakan
penulisnya J.S. McDougall -- adalah jawaban penulis kepada siapa saja yang
pernah bertanya, "OK. Aku punya akun Twitter ... sekarang apa yang harus
saya lakukan?" # tweetsmart memberikan jawabannya dengan menampilkan 25
proyek kreatif untuk membantu bisnis, atau organisasi Anda agar terus tumbuh.
Dengan kata lain, buku ini bukan sekadar buku pemasaran media sosial. Buku
justru anti-pemasaran yang biasanya
menjelsskan tentang bagaimana meningkatkan keterlibatan public.
Buku ini
ditulis dengan asumsi bahwa Twitter adalah sebuah komunitas. Orang-orang
bergabung dengan Twitter untuk bertemu teman baru dan mendiskusikan kepentingan
mereka dengan berbagai macam orang-yang sebagian besar dari mereka tidak pernah
bertemu di dunia nyata. Tak seorang pun akan mengatakan bahwa mereka bergabung
dengan Twitter untuk membuat diri mereka lebih tersedia bagi pengiklan. Iklan
di Twitter-mengirimkan satu arah, tidak menarik, iklan yang sangat singkat
untuk hal-hal-akan mengganggu Anda orang dan Anda akan diblokir, dilaporkan,
dan tidak akan diikuti.
Rwitter
bukanlah saluran pemasaran (dan tidak boleh digunakan seperti). Twitter adalah
sebuah komunitas orang-orang yang memiliki kepentingan, engage, dan orang-orang
berpengaruh. Bertemu dan mengenal orang-orang dapat membantu Anda membangun
komunitas Anda sendiri. Dalam panduan yang berguna, Anda akan menemukan
proyek-proyek untuk membantu Anda mendekati audiens melalui Twitter dengan cara
yang strategis, terukur, dan menyenangkan.
Buku ini
bukan manual media pemasaran sosial. Dalam buku ini terdapat 25 proyek yang
bertujuan untuk membangun komunitas yang tertarik dan terlibat untuk bisnis
Anda. Ini hasil yang berasal dari memiliki seperti komunitas di sekitar bisnis
Anda meningkat penjualan, arahan, dan kesempatan untuk umpan balik dan
perbaikan. Sangat penting untuk memahami perbedaan antara tujuan dan hasil yang
Anda capai.
Ide
proyek meliputi cara yang kreatif untuk menyelenggarakan kontes dengan
mengandalkan tweet dan retweet tentang
hal-hal tertentu sebagai cara untuk ikut kontes. Dalam beberapa kasus, Anda
dianjurkan untuk menggunakan Twitter untuk menawarkan kupon atau penjualan dan
diskon khusus ketika orang mentweet dengan hashtags atau informasi tertentu
kepada Anda.
Ini
adalah proyek yang cukup sederhana dengan memberikan petunjuk langkah demi
langkah, Link yang disertakan untuk memeriksa sumber daya lebih lanjut atau
menemukan HTML jika tidak termasuk dalam instruksi proyek. Misalnya, Anda bisa
menjalankan permainan hashtag pada sebuah konferensi sebagai ice-breaker
dan sebagai cara untuk melibatkan
pelanggan Anda dalam melakukan sesuatu selain duduk di ruang rapat. Idenya
adalah untuk bersenang-senang dengan berbagai macam ide. Proyek lainnya,
seperti Tweet & Eat, yang terbukti berhasil dalam menggiring produk atau
layanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar