Ketika suatu perusahaan menghadapi situasi yang sulit, integritas
seorang pemimpin sangatlah penting. Dalam banyak kasus, ketika karyawan menyaksikan adanya kondisi bahwa keuntungan perusahaan turun, perusahaan mengambil kebijakan pemotongan belanja modal agar arus kas bertahan, pengurangan yang dipaksakan (seringkali banyak), dan manajemen
berusaha menjaga kepercayaan, diam-diam sejatinya karyawan juga ragu apakah ada
sesuatu yang tersisa untuk bisa bertahan.
Lingkungan negatif ini menciptakan spiral ketidakpercayaan,
kecurigaan, inefisiensi, dan ketakutan. Mendobrak "spiral kematian"
adalah salah satu hal utama yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin dan profesional yang berusaha membalikkan
situasi bisnis. Apalagi bila perbaikan bisnis memberikan kesempatan untuk mendapatkan daya tarik dan
memulai siklus yang baik kembali.
Kredibilitas adalah komponen penting dari kepemimpinan.
Suatu saat Dain Hancock, CEO Lockheed Martin Aeronatics, mengambil keputusan yang membuat karyawan mencemoohnya. Ketika sumber dana perusahaan tidak terlalu banyak, dia malah menginvestasikan dana perusahaan untuk fasilitas pintu masuk dengan teknologi tinggi. Ini membuat karyawan kesal karena sebenarnya yang dibutuhkan karyawannya bukan pintu masuk melainkan AC di ruangan yang mudah panas. Ini yang membuat Dain dinilai karyawannya sebagai lebih mementingkan dinilai orang luar ketimbang memenuhi kebutuhan karyawannya. Sejak itu kredibilitas Dain di mata karyawannya runtuh. Dain mendengar itu dan dia tidak marah.
Suatu saat Dain Hancock, CEO Lockheed Martin Aeronatics, mengambil keputusan yang membuat karyawan mencemoohnya. Ketika sumber dana perusahaan tidak terlalu banyak, dia malah menginvestasikan dana perusahaan untuk fasilitas pintu masuk dengan teknologi tinggi. Ini membuat karyawan kesal karena sebenarnya yang dibutuhkan karyawannya bukan pintu masuk melainkan AC di ruangan yang mudah panas. Ini yang membuat Dain dinilai karyawannya sebagai lebih mementingkan dinilai orang luar ketimbang memenuhi kebutuhan karyawannya. Sejak itu kredibilitas Dain di mata karyawannya runtuh. Dain mendengar itu dan dia tidak marah.
Sampai suatu ketika situasinya berubah. Suatu hari, saat Dain
mengadakan rapat untuk menjaring umpan balik dari karyawannya, lima belas menit
dari sesi sembilan puluh menit, sekretarisnya buru-buru menemuinya dan
mengumumkan bahwa suami Ratu Belanda, Pangeran Bernard hadir ke kantor Lockheed
dua jam lebih awal. Sebelumnya, keluarga kerajaan dijadwalkan datang untuk membahas
pemesanan F-16 bernilai puluhan miliar dolar, setelah pertemuan Dain dengan
karyawannya itu.
Mendengar kabar dari sekretarisnya itu, Dain berhenti
sebentar dan ekspresi wajahnya tak terbaca. Setiap karyawan yang berada di
ruangan itu pasti mengerti bila Dain membatalkan pertemuan dengan karyawan itu.
Akan tetapi Dain mengambil keputusan lain. Dia justru menugaskan wakilnya untuk mengirimkan permintaan maaf dan
menyambut sang pangeran. Dain terus melanjutkan pertemuannya dengan karyawan.
Keputusan Dain untuk melanjutkan pertemuan guna menjaring
umpan balik dari karyawannya daripaa menemui pangeran itu langsung menyebar di
lingkungan perusahaan yang memiliki 13 ribu karyawan tersebut. Dalam buku Influencer: The New Science of Leading
Change, Joseph Grenny dan kawan-kawannya menulis bahwa dengan mengorbankan
apa yang dikira semua orang sebagai prioritasnya (mengesankan orang luar), untuk
kepentingan jauh lebih besar, yakni mendengarkan aspirasi karyawannya, Dain mendapatkan
kredibilitas yang luar biasa dan menjadi cara untuk mendorong orang lain
melakukan hal yang sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar