Kesederhanaan kini menjadi sebuah gerakan. Orang maunya yang sederhana tidak neko-neko. Bisa jadi itu merupakan salah satu bentuk perlawanan atas situasi sekarang dimana mereka setiap saat dan dimanapun dibombardir dengan iklan.
Di televisi, sosial media bahkan di WhatsApp, iklan selalu muncul. Konsumenpun
bingung. Mereka berusaha untuk meminimalkan kebingungan itu dengan menjauhi
iklan. Mereka menghargai perusahaan yang
menawarkan pengalaman sederhana. Pengalaman yang lebih sederhana berarti lebih
transparan, lebih berguna, lebih manusiawi dan menghemat waktu.
Menurut sebuah studi
global yang baru, saat ini pemasar perlu memikirkan kembali definisi tentang pengalaman
pelanggan yang hebat. Banyak pelanggan menginginkan keterlibatan merek yang
lebih mulus, sederhana, lebih cepat. Bagi mereka, waktu adalah merek komoditas
terlangka. Merek yang memberi konsumen
manfaat lebih banyak dalam konsumsi waktu dihargai.
Awal 2017 lalu, Siegel
+ Gale melakukan studi tahunan mereka tentang Indeks Kesetaraan Merek untuk
lebih memahami: 1) dampak kesederhanaan pada perilaku konsumen dan kinerja
perusahaan, 2) merek dan industri yang menciptakan pengalaman yang paling
sederhana, dan 3) merek yang paling menggunakan kesederhanaan untuk menciptakan
disruption. Studi yang dilakukan melalui survei online terhadap lebih dari
14.000 responden di sembilan negara, memberi peringkat 857 merek atas
kesederhanaan.
Hasilnya, pertama, kesederhanaan
membuat 64% konsumen bersedia membayar lebih untuk pengalaman yang lebih
sederhana. Kedua, 61% konsumen lebih cenderung merekomendasikan merek karena
sederhana. Ketiga, merek yang tidak memberikan pengalaman sederhana ditinggalkan
dan berarti hilangnya peluang senilai $ 86 miliar. Keempat, portofolio saham
dari merek global paling sederhana melebihi indeks utama sebesar 330%. Kelima, 62%
karyawan di perusahaan sederhana adalah juara. Perusahaan yang kompleks memiliki
20% karyawan. Keenam, merek utama yang mengganggu industry, sebagian dilakukan dengan
memberikan pengalaman merek yang lebih sederhana kepada konsumen.
Hasil studi itu
menempatkan ALDI menduduki puncak indeks untuk tahun keempat berturut-turut. ALDI
merupakan jaringan supermarket berdiskon global terkemuka dengan lebih dari
10.000 toko di 18 negara. Omsetnya diperkirakan mencapai lebih dari € 50
miliar. Berbasis di Jerman, rantai ini didirikan oleh saudara Karl dan Theo
Albrecht pada tahun 1946 ketika mereka meneruskan toko ibu mereka di Essen,
yang telah beroperasi sejak 1913.
Ada beberapa alasan
mengapa Aldi berkinerja sangat baik dalam studi tahunan ini. Jika Anda pernah
berbelanja di Aldi, mereka memiliki jejak yang jauh lebih kecil daripada banyak
pesaing mereka. Mereka tidak menawarkan produk sebanyak-banyak per kategori dan
tata letak toko mereka konsisten. Hal ini membuat pengalaman berbelanja lebih
sederhana. Pembelanja lebih mudah menemukan produk yang dibutuhkan, lebih mudah
memutuskan produk mana yang akan dibeli, dan lebih mudah membelinya. Di atas
ini, Aldi menawarkan produk berkualitas tinggi dengan harga terjangkau dan
mereka memenuhi janji ini. Hal ini penting dalam menciptakan pengalaman
pelanggan yang sederhana.
Komunikasi pemasaran
Aldi memetakan pengalaman yang mereka berikan untuk konsumen. Ada kesesuaian dan
kosnistensi antara janji merek dan yang
mereka berikan. Tapi konsistensi dan kejelasan tidak cukup untuk menduduki
peringkat teratas. Aldi menambahkan unsur kejutan dengan menjual stok barang
mereka di tengah toko. Penawaran mingguan spesial ini mencakup semua barang mulai
dari peralatan ski sampai peralatan elektronik. Titik pembeda di ruang
supermarket ini menambah kesenangan yang tak terduga pada pengalaman pelanggan.
Saat ini, merek-merek
disruptive berkinerja top memiliki beberapa karakteristik. Mereka
mengidentifikasi titik-titik lemah dalam proses sehari-hari dan membuang
hal-hal yang menjadi penghambat atau gesekan. Merek-merek disruptive ini merevitalisasi
pengalaman merek dan menurut penelitian Siegel + Gale, konsumen menghargai tindakan
mereka. Intinya, mereka fokus pada kesederhanaan.
Dollar Shave Club dan
Jet.com misalnya, dalam survey itu berada di urutan teratas peringkat AS
merek-merek disruptive. Keduanya mengalahkan perusahaan beromset miliaran dolar,
Unilever dan Walmart. Dollar Shave Club adalah produsen pisau cukur dan alat perawatan
tubuh, terutama laki-laki, yang berbasis Venesia, California. Mereka melayani
pembelian dan mengirimkan pisau cukur dan produk perawatan pribadi lainnya
kepada pelanggan melalui penyeda jasa pengiriman. Jet.com adalah perusahaan
e-commerce Amerika yang berkantor pusat di Hoboken, New Jersey.
ALDI, Dollar Shave Club
dan Jet.com melakukan sesuatu yang besar yang pemain lama tidak dapat
melakukannya. Disruption (pengganggu) lahir dari kesederhanaan (Amazon juga pernah
menjadi disruptive dan kini berkembang menjadi raksasa). Mereka tidak mencoba menutupi
kesederhanaan di atas sebuah proses yang sudah rumit. Merek pengganggu ini
memahami perjalanan pelanggan end-to-end dan berkomitmen untuk menyederhanakan
keseluruhan proses bagi konsumen.
Mereka juga berfokus
pada aspek penting dari kesederhanaan yang sering dilupakan merek lain, dan
mengubahnya menjadi berguna. Misalnya, Dollar Shave Club, dikirim langsung ke
rumah Anda. Mereka mengerti bahwa hanya ada banyak hal yang dapat Anda lakukan
untuk berinovasi dengan pisau, sehingga mereka menginvestasikan waktu mereka
untuk berinovasi dalam distribusi. Bagi perusahaan mapan, mengamati praktik
pengganggu adalah cara yang bagus untuk mulai memahami kekuatan dari kesederhanaan.
Dari perspektif
pemasaran, mereka membuka pintu inovasi di sejumlah area baru dan menarik.
Misalnya, mereka berusaha meningkatkan kualitas seperti bagaimana pengiriman ke
konsumen menjadi lebih baik dan lebih cepat, bagaimana proses pengembalian bila
barang tidak cocok bisa dilakukan konsumen secara lebih sederhana dan lebih
cepat tanpa biaya, bagaimana pengecer lainnya bisa menemukan barang lebih mudah
dan lebih cepat.
Dalam konteks
kesederhanaan, karema pemasar mempertimbangkan untuk meningkatkan pengalaman
konsumen, penting untuk bertanya apakah perangkat tambahan yang mereka sediakan
benar-benar diinginkan konsumen. Banyak perusahaan atau merek pengganggu besar
sangat fokus pada pengehmatan waktu dan penghematan uang seperti Uber, Airbnb,
Ally.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar