Mei 2018 lalu, publik Eropa dikejutkan oleh kemuculan Arkady
Babchenko – wartawan Rusia -- di sebuah konferensi pers di ibukota Ukraina. Publik terkejut karena kemunculannya itu terjadi kurang dari 24 jam setelah polisi melaporkan bahwa Babchenko telah ditembak
dan dibunuh di depan apartemennya (30 Mei, AP).
Arkady Babchenko adalah jurnalis
anti-Kremlin. Dia hadir di konferensi pers itu untuk menjelaskan bahwa polisi
memalsukan kematiannya agar polisi bisa menangkap orang yang memerintahkan serangan
terhadapnya.
Dalam konferensi pers situ, Babchenko meminta maaf kepada
teman-teman dan keluarga - termasuk istrinya - yang berduka untuknya. Dia menegaskan bahwa dia tidak
menyadari rencana tersebut. Istrinya yang tidak mengetahui rencana itu, sangat terkejut ketika dia mendapati Babchenko tiba-tiba muncul di depan pintu luar apartemen mereka (www.usatoday.com, 30 Mei
2018).
Isterinya sebetulnya setengah terkejut dan tidak, karena beberapa hari sebelumnya, kepolisian nasional mengatakan bahwa Babchenko, salah satu wartawan perang terkenal Rusia, ditembak tiga kali
di bagian belakang tubuhnya di luar gedung apartemennya.
Menurut keterangan polisi, Babchenco ditemukan isterinya dalam kondisi berdarah di bagian punggung. Narasi bahwa dia mendapati Babchenko tertembak itu yang membuat sang isteri setengah percaya setengah tidak karena dia sendiri tidak pernah menyaksikan penembakan itu.
Juru bicara Kepolisian Nasional Yaroslav Trakalo mengatakan
kepada wartawan bahwa pembunuhnya konon
telah menunggu Babchenko di tangga. Sebuah potret yang dipublikasikan polisi
bahkan menggambarkan "pembunuh" sebagai pria jangkung dengan jenggot
abu-abu dan berusia 40-an. Dia mengenakan topi denim, jaket dan celana jeans,
menurut Kyiv Post.
Sebagai bagian dari tipu muslihat itu, polisi mengklaim dia meninggal di
ambulans dalam perjalanan ke rumah sakit. “Saya ingin mohon maaf atas apa yang
Anda rasakan,” kata Babchenko kepada wartawan di kantor Dinas Keamanan Ukraina,
lapor Kyiv Post.
Menurut Dinas Keamanan Ukraina, sebuah unit layanan khusus
Rusia diduga memerintahkan pembunuhan terhadap Babchenko. Mereka membayar
seorang warga Ukraina yang tidak disebutkan namanya sebesar $ 40.000 untuk
mengatur pembunuhan itu. Dinas Keamanan Ukraina mengatakan, mereka membayar
seorang penembak $ 30.000 untuk melakukan serangan itu, kata surat kabar itu.
Ketika dinas keamanan mengetahui plot pembunuhan itu, mereka
merekrut lelaki bersenjata itu untuk bekerja untuk mereka sebagai agen ganda
untuk memalsukan penembakan dan menangkap orang-orang di belakangnya.
Dinas keamanan mengatakan, menurut Post, bahwa kematian
Babchenko dimaksudkan untuk membongka dan yang pertama dari sekitar 30
pembunuhan berencana atas warga Rusia di Ukraina. Rencana itu diduga dilakukan oleh
layanan khusus Rusia.
Vasily Gritsak, kepala dinas keamanan, menjelaskan skema
yang rumit, yang telah bekerja selama sebulan, kepada wartawan pada konferensi
pers di mana Babchenko muncul.
Gritsak mengatakan, organisator yang dituduh itu juga
ditugasi untuk membeli senjata dan amunisi, termasuk 300 senapan serbu
Kalashnikov. Mereka mendirikan pangkalan dengan senjata dan amunisi di Ukraina
tengah untuk melakukan lebih banyak pembunuhan, lapor Interfax.
Jaksa Penuntut Umum Ukraina Yury Lutsenko mengatakan agen
ganda itu, mantan tentara operasi rahasia di timur Ukraina, akan bersaksi atas
nama negara dalam persidangan yang dituduhkan pada oranizer tersebut.
Di Facebook, Perdana Menteri Ukraina Petro Poroshenko
mengucapkan selamat kepada dinas keamanan untuk "operasi brilian,"
tetapi mengatakan ancaman terus berlanjut. "Moskow hampir tidak mungkin berdiam
diri," katanya. "Saya telah
memerintahkan Arkady dan keluarganya diberi keamanan 24 jam." Di Moskow,
kementerian luar negeri Rusia menyebut tindakan yang dipentaskan itu
"provokasi anti-Rusia yang lain."
Beberapa organisasi jurnalis mengkritik keras pembunuhan palsu
itu, dan menyebutnya "menyedihkan." Christophe Deloire, sekretaris
jenderal Reporters Without Borders, mengatakan bahwa organisasinya
mengekspresikan "kemarahan amat sangat" setelah menemukan manipulasi dinas
rahasia Ukraina.
Memamerkan Babchenko pada konferensi pers di Kiev seakan
menyerahkan berita bohong ke orang-orang yang selama ini membenci berita palsu
atau tidak dapat dipercaya. Ini semakin melemahkan kepercayaan masyarakat
terhadap jurnalis. Kredibilitas pejabat keamanan Ukraina juga bakal
dipertanyakan. Apapun yang dikatakan Pemerintah Ukraina orang tidak langsung
percaya dan harus memeriksanya dua atau tiga kali.
Adapun Babchenko? Bisa jadi nilai “kepalanya” meningkat
secara signifikan. Untuk beberapa lama, dia kemungkinan akan diburu sehingga pada
titik tertentu dia membutuhkan perlindungan.
Diakui atau tidak, fenomena Babchenko merupakan langkah baru
perang informasi. "Itu selalu
sangat berbahaya bagi pemerintah untuk bermain dengan fakta-fakta, terutama
menggunakan wartawan untuk cerita palsu mereka," kata Deloire.
Di New York, Komite untuk Perlindungan Wartawan, menyerukan segera
dilakukan penyelidikan atas insiden itu. Mereka mengatakan lega bahwa Babchenko
masih hidup, tetapi mengatakan pihak berwenang Ukraina "harus
mengungkapkan latar belakang yang mengharuskan tindakan ekstrem pementasan
berita (staging news) pembunuhan wartawan Rusia itu."
Staging news atau menciptakan acara untuk menarik perhatian
dan liputan media memang kontroversial. Untuk menarik perhatian klien mereka, orang
mengorganisasikan acara media. Acara ini didesain untuk menarik perhatian
jurnalis.
Pertemuan besar-besaran dan demonstrasi atas isu tertenu,
misalnya, akan dimuat di halaman pertama, di sampul majalah, dan siaran berita
malam, karena kualitas fotogeniknya menjadikan tampak lebih menarik secara
visual ketimbang kejadian yang sebenarnya yang lebih penting (Vivian, 2007).
.
.
Persoalan etis kurang penting bagi penerbit, yang umumnya
lebih mementingkan kelarisan. Di sisi lain, persoalan etis lebih penting bagi wartawan,
yang mengkalim bahwa tugas mereka adalah memberikan berita yang akurat dan
berimbang. Tetapi mereka in sering tidak bisa menolak acara semacam itu yang
didesain publiisis agar nampak fotogeik dan mudah diliput.
Vivian J, 2007. The
Media of Mass Communication 8th Edition. Denver (US): Allyn & Bacon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar