Seorang perwira psyop dari Pasukan Khusus memberi nasehat kepada dua orang anaknya – kebetulan seorang diantara adalah autism. Perwira tadi yang dalam _the Accountant_ diperankan oleh Robert C. Treveiler mendidik anaknya dengan keras. Alih-alih menempatkan salah seorang anaknya yang autism tetsebut di sekolah khusus, perwira tadi mendidik sendiri anak-anaknya.
Dia ingin anak-anaknya menjadi tangguh. Mereka dipersiapkan
untuk menghadapi tantangan dunia yang penuh ketidakadilan melalui latihan bela
diri yang cukup keras. Ini paradoksnya, ini yang menjadi bahan kritikan -- sang
ayah ingin anaknya melawan ketidakadilan, namun mendidik anaknya secara tidak
adil, yakni menyamakan antara anak biasa dengan yang berkebutuhan khusus.
Menjelang dewasa, kedua anak itu berpisah. Anak berkebutuhan
khusus itu (Christian Wolf yang diperankan oleh Ben Afleck) masuk perguruan
tinggi dan menjadi seorang akuntan, sementara saudaranya yang tidak menyandang
berkebutuhan khusus menjadi salah seorang jagoan bagi seseorang yang sedang
diincar polisi karena melakukan kegiatan illegal.
Christian menjadi akuntan hebat yang dapat menyelesaikan dan
membedah pembukuan hanya dalam itungan malam. Padahal, kalau akuntan biasa
membutuhkan berbulan-bulan. Justru disini persoalannya, hasil forensic itu yang
membuat Christian dikejar-kejar orang-orang bayaran yang dipekerjakan oleh oleh
orang mempekerjakan Christian juga. Orang yang mempekerjakan Christian itu juga
yang menjadi bos saudara Christian.
Bagaimana sang perwira tadi mendidik anaknya. Saya masih
ingat pesan dia, _“Jadilah orang yang berbeda. Dengan menjadi orang yang
berbeda, kalian membuat orang lain takut.”_ Tak percaya?
Seperti yang disebutkan sebelumnya, jika orang melihat Anda,
dan Anda melakukan hal yang persis sama dengan yang mereka lakukan dan dengan
cara yang sama, pengaruh apa yang harus Anda ubah? Pikiran yang sama berlaku
ketika Anda berpikir. Jika Anda tidak menunjukkan kepada orang lain cara
berpikir yang baru, bagaimana Anda akan memengaruhi pemikiran mereka?
Dengan menjadi berbeda, orang dapat menunjukkan bahwa ada cara lain dan cara itu mungkin lebih baik atau lebih efisien. Itu berarti orang itu menunjukkan bahwa dia itu beripikir dan berkreasi untuk memberi alternatif. Berbeda dengan orang yang selalu setuju, termasuk dengan atasan atau gagasan arus utama.
Tetapi, harus dimaklumi bahwa bisa jadi orang lain resisten
terhadap perubahan, dan paa waktu-waktu tertentu hal itu dapat menyebabkan
kesulitan. Juga harus dimaklumi bahwa orang lain mungkin tidak menghargai hal
yang Anda lakukan. Kenapa? Salahnya mungkin mereka tidak menemukan atau
mendapati cara baru yan Anda tawarkan misalnya, lebih baik dari sudut pandang
mereka.
Baca : https://www.edhyaruman.com/2017/09/bagaimana-caranya-agar-perbedaan.html
Namun, harus disadari pula bahwa pada dasarnya manusia adalah sekelompok ciptakan Tuhan yang berbeda-beda. Tak ada orang yang sama. Sementara sebagian besar dari kita bergerak dengan masyarakat kita dalam cakupan yang luas, sebagian besar akan memiliki perbedaan kecil yang mencirikan dirinya sehingga berbeda dengan yang lain. Ini bisa macam-macam bentuknya, mulai dari bentuk fisik hingga sikap dan pemikiran.
Namun, harus disadari pula bahwa pada dasarnya manusia adalah sekelompok ciptakan Tuhan yang berbeda-beda. Tak ada orang yang sama. Sementara sebagian besar dari kita bergerak dengan masyarakat kita dalam cakupan yang luas, sebagian besar akan memiliki perbedaan kecil yang mencirikan dirinya sehingga berbeda dengan yang lain. Ini bisa macam-macam bentuknya, mulai dari bentuk fisik hingga sikap dan pemikiran.
Kekhasan itu sebetulnya yang dapat menyebabkan reaksi yang
menarik dari beberapa orang, termasuk penentangan dari orang lain. Pertanyaannya
sekarang apakah Anda akan menjadi orang yang dicuekin karena pemikiran yang
generik, pembenci karena Anda sering berbeda pemikiran sehingga dimasukkan dalam
kelompok nyinyir, dibenci atau diperhatikan? Atau pemberi alternative? Disini kita
masing-masing harus menentukan apakah rasa sakit itu sepadan dengan manfaat
yang kita peroleh darinya.
Dengan menjadi berbeda, kita memang bisa membuat beberapa
orang terkesan, tetapi bisa juga membuat orang lain merasa terganggu, bajkan
malah membencinya. Namun sekali lagi harus disadari bahwa tindakan seseorang
terkadang dilakukan secara sadar atau sengaja, di lain waktu, itu tidak
disengaja.
Tidak ada cara yang diterima secara universal untuk berpikir
atau berperilaku. Setiap orang sedikit berbeda, dan akan bereaksi dengan
definisi mereka sendiri. Jadi pertanyaannya menjadi bagaimana Anda ingin mempengaruhi
atau mengubah dunia Anda?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar