Mereka saling berlomba memberikan penawaran harga dan layanan terbaik
kepada konsumen juga berupaya maksimal untuk menarik perhatian masyarakat untuk
berbelanja secara masif lewat transaksi daring (online).
Aktivitas industri
e-commerce Indonesia saat ini memang masih terus menunjukkan tren positif di
tengah kondisi pertumbuhan ekonomi nasional yang masih stabil di kisaran angka 5%
dan tren perlambatan ekonomi global disertai peringatan resesi. Aktivitas
positif para pelaku e-commerce ini bisa tercemin, salah satunya dari keberanian
dalam mengeluarkan belanja iklan dan promosi termasuk pada agenda Pesta Diskon 11.11.
Hasil monitoring
riset iklan tv Adstensity menunjukkan
belanja iklan tv industri e-commerce pada Januari-September 2019 mengalami kenaikan
belanja iklan yang mencapai Rp 3,96
triliun, atau meningkat 11,54% year on year (yoy) dibandingkan
Januari-September 2018 yang mencapai Rp 3,55 triliun. Dari sisi jumlah
iklan,
periode Januari–September
2019 tercatat mencapai
111.480 iklan, atau
naik 3,76% pada periode yang sama tahun 2018 yang mencapai 107.443 iklan.
Hal
ini menjadi catatan positif tersendiri, mengingat tahun ini relatif sepi agenda
besar nasional (diluar Pemilu 2019) apabila dibandingkan tahun lalu dengan
agenda Pilkada Serentak 2018, Asian Games 2018, Asian Para Games 2018 dan
Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018.
Sementara itu, kondisi berbeda
terjadi pada sektor ritel. Belanja
Iklan Televisi Sektor Ritel
menurun agak drastis, yakni
sebesar 35,94%
dibandingkan Januari sampai September tahun 2018. Hasil monitoring Adstensity menunjukan bahwa pada periode Januari –
September tahun 2019 total belanja iklan industri ritel mencapai Rp 286,16
miliar, atau
turun sebesar 35,94% year on year (yoy)
dibandingkan dengan
Januari-September tahun 2018 yang mencapai Rp 446,69 miliar.
Sedangkan, jumlah iklan selama
Januari-September 2019 terdapat 9.399 iklan,
atau turun 32,77%
dari periode yang sama tahun tahun 2018 yang mencapai 13.981 iklan.
Penurunan belanja iklan sektor
ritel ini menunjukkan bahwa pebisnis ritel masih selektif dan hati-hati dalam
mengeluarkan belanja iklannya dan masih mencermati momentum untuk mengeluarkan
belanja khusus iklan. Relatif sepinya agenda nasional tahun ini (diluar Pemilu)
juga patut ditengarai membuat pengusaha lebih irit dalam mengeluarkan belanja
iklan.
10 Besar Merek
Iklan Belanja Terbanyak
Shopee menjadi brand e-commerce yang paling besar
mengeluarkan belanja iklan televisi selama
periode Januari-September tahun
2019, yaitu sebesar Rp
776,96 miliar. Posisi kedua terdapat Blibli.com dengan belanja iklan Rp 527,68 miliar. Traveloka berada di
posisi ketiga dengan belanja iklan sebesar Rp 406,47 miliar. Posisi keempat Misteraladin.com
dengan belanja iklan Rp 388,07 miliar.
Posisi
kelima,
Tokopedia dengan belanja iklan Rp 268,34 miliar. Peringkat keenam ditempati oleh
Lazada dengan belanja iklan Rp 220,21 miliar. Peringkat ketujuh, Tiket.com
dengan belanja Rp 208,61 miliar. Selanjutnya, The F Thing dengan belanja Rp
175,79 miliar pada peringkat kedelapan. Di posisi kesembilan, Sorabel
berbelanja Rp 162,65 miliar. Posisi kesepuluh, Bukalapak mengeluarkan belanja
Rp 155,77 miliar.
Untuk Sektor Ritel, brand terbanyak mengeluarkan belanja iklan televisi selama periode
Januari-September 2019 adalah Ikea Alam Sutera dengan belanja mencapai Rp 87,90
miliar. Posisi kedua
terdapat Transmart dengan belanja iklan Rp 82,20
miliar. Matahari berada di posisi ketiga dengan belanja iklan sebesar Rp 61,89
miliar. Posisi keempat,
Depo Bangunan dengan belanja iklan Rp 14,46 miliar.
Lalu, posisi kelima ada Ramayana dengan belanja iklan Rp 6,37
miliar. Pada posisi keenam dan ketujuh, Planet Ban dan Giant
sama-sama mengeluarkan belanja iklan Rp 5,44 miliar. Posisi kedelapan, Trans
Park Mall mengeluarkan belanja Rp 4,27 miliar. Selanjutnya, posisi kesembilan
ditempati oleh Celebrity Fitness dengan belanja iklan sebesar Rp 4,24 miliar.
Lalu, posisi kesepuluh ada Alfamidi dengan belanja iklan sebesar Rp 3,81
miliar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar