*JAM 6 TENG*
Pada tahun
1960an, banyak iklan televisi yang menurut standar sekarang sekarang dianggap sebagai
penggambaran seksis tentang sejarah peran gender.
Tahun
1960an, ada iklan komersial kopi Folger yang mempertontonkan seorang lelaki berseragam
duduk di meja sementara istrinya mencuci piring.
Dalam iklan
itu, sang suami terlihat menyeruput kopi dan ekspresi jijik muncul di wajahnya.
Dia kemudian berkata, "Oh tidak."
Mendengr
itu, istrinya bertanya, “Apa ada yang salah?”
Sang suami memberitahu
istrinya bahwa kopinya – maaf – nggak enak. Dengan ringannya mengatakan bahwa dia bisa mendapatkan kopi
yang lebih baik di kantornya. .
Ini adalah
penggambaran stereotip tentang seorang perempuan yang menjadi juru kunci untuk
suaminya yang bekerja. Interaksi dengan suaminya itu rupanya membuat sang
isteri menjadi sangat terganggu.
Pemirsa iklan
itu lalu melihat dia bergegas ke toko kelontong. Di toko kelontong, dia meminta
seorang lelaki pemilik toko kelontong menceritakan pengalaman dengan suaminya
dan memintanya untuk membantunya mengatasi masalahnya itu. Sang pemilik toko lalu menyarankan agar dia
mencoba kopi instan Folger.
Pada saat
iklan ini ditayangkan, wanita masih dianggap sebagai pembelanja utama. Mereka
menempatkan kaum pria sebagai ahli kopi. Penggambaran ini terlihat ketika
pemilik toko mengoreksi omongan sang isteri.
Pemilik toko
tadi mengatakan bahwa nama kopi yang disebutkan tidak benar. Ini adalah adalah
bukti lain yang merepresentasikan bahwa seorang lelaki memiliki pengetahuan yang
lebih baik.
Pada akhir
iklan ini, istri ini memutuskan untuk membeli Folger karena toko kelontong
memberi tahu dia bahwa Folger rasanya enak dan segar. Ketika dia menyeduh
secangkir kopi New Instant Folger, suaminya berseri-seri.
Dia lalu
berkata kepada isterinya, kopi yang diseduhnya jauh lebih enak daripada kopi
yang biasa dia dapatkan di stasiun. Suami ini menatap istrinya dengan mata
penuh kasih dan menunjukkan raut muka senang.
Harapan
Folger bahwa iklan ini meningkatkan pejualan terbukti. Banyak ibu rumah tangga
di seluruh Amerika ingin menyenangkan suami mereka. Menyiapkan makanan dan
minuman yang dapat membuat suami mereka menikmatinya adalah bagian penting dari
upaya menyenangkan sang suami.
Ibu rumah
tangga seakan termotivasi untuk membeli kopi ini karena rumah tangganya ingin
semesra seperti yang dilihatnya di iklan itu. Mereka ingin pernikahannya menyerupai
hubungan pasangan yang semenarik dan sebahagia seperti yang digambarkan pada
akhir iklan ini.
Meskipun
mungkin saat ini stereotip tersebut masih bisa dilihat. Di sebagian orang masih
ada gambaran bahwa -- gadis yang dalam iklan itu diposisikan berada dalam
kesusahan – tampak lembut, baik, dan peduli. Itu semua adalah karakteristik
seorang ibu rumah tangga yang hebat di tahun 1960-an. Itu dulu, sekarang mungkin berubah…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar