Seringkah Anda mendengarkan orang membicarakan atau
menjelaskan sesuatu dengan cepat? Apa yang muncul dalam pikiran Anda ketika
mendengarkan sesesorang menjelaskan sesuatu dengan cepat? Orang itu menguasai
masalah? Ataukah orang itu sebenarnya tidak mengerti masalah, termasuk apa yang
disampaikannya.
Dalam disiplin komunikasi, ketika seseorang tidak mengerti
apa yang dikatakan orang lain karena dia berbicara cepat, orang cenderung menuruti
atau mengiyakan apa yang disampaikan pembicara tadi.
Secara teori, ada dua alasan yang bisa menjelsakannya.
Pertama, mereka mungkin tidak dapat memproses apa yang Anda katakan dan tidak
ingin terlihat bodoh sehingga mereka enggan meminta klarifikasi.
Kedua, mereka mungkin tidak ingin memproses apa yang Anda
katakan karena mereka merasa energi Anda sangat banyak. Mereka enggan atau
takut menghadapinya, karena enetrgi Anda luar biasa. Bisa-bisa diskusinya atau
perdebatannya semakin panjang. Dalam kondisi seperti itu, terutama orang yang
merasa energinya lebih rendah dari si pembicara, orang bisa kehabisan argument karena
kelelahan berpikir.
Fenomena lain adalah suatu ketika seseorang membutuhkan
sesuatu. Orang itu katakanlah meminta tong Anda untuk melakukan sesuatu untuk
Anda. Diakui atau tidak, ketika seseorang hendak meminta tolong ke Anda, dalam
hati Anda muncul pertanyaan, apakah saya bisa atau mampu menolongnya.
Dalam situasi seperti itu, orang sering menggunakan trik
bicara cepat. Mereka tidak menolak permintaan untuk menolong. Mereka akan
mendekati orang yang meminta tolong. Biasanya, bukan bantuan langsung yang
mereka berikan, melainkan – katakanlah sebah instruksi ketimbang tips.
Mereka akan memberi instruksi ke orang yang minta tolong
untuk melakukan sesuatu. Hanya saja, biasanya instruksi itu diberikan dengan gaya
bicara yang cepat. Dia memberikan instruksi tentang apa yang harus dilakukan
dan kemudian pergi.
Pesan yang ingin disampaikan dari tips tadi adalah jangan
terlalu banyak memberi waktu kepada orang yang diberikan saran atau instruksi
itu. Sebab bila mereka diberi waktu lebih banyak, mereka mempunyai kesempatan
untuk berpikir. Bila mereka berpikir, akan muncul banyak pertimbngan termasuk
pertimbangan untuk menolak instruksi yang diberikan.
Itu sebabnya, trik ini juga banyak dilakukan oleh atasan
ketika memberikan instruksi kepada bawahannya. Ketika seseorang berada dalam
posisi yang mempunyai otoritas dan memberikan instruksi kepada junior, orang
tersebut merasa dirinya sebagai orang penting.
Mungkin bukan hanya dia yang merasa itu, bawahannya juga
demikian. Karena itu, mereka pun maklum ketika atasan tadi memberikan instruksi
singkat dan pergi. “Dia tak punya banyak waktu,” pikir sang bawahan.
Sang bawahannya juga sudah tentu berpikir positif sang atasan
ingin segera bawahannya bertindak. Mereka bertindak cepat untuk menanggapi
permintaan Anda Bawahannya tadi bertindak cepat bisa bermakna dua hal. Pertama,
untuk menyenangkan sang atasan. Atau kedua, sang bawahannya memang ingin segera
menyelesaikan permasalahannya.
Apakah benar adanya? Belum tentu, karena bisa jadi yang dia
lakukan itu sebenarnya untuk menutupi kekurangan dia karena tidak menguasai
pemasalahan bahkan apa yang mereka instruksikan.
Biacara cepat juga biasa digunakan sebagai taktik para
penjual, terutama penjual mobil. Dengan berbicara cepat kepada pelanggan dan
mengoceh semua detail mobil ini dan itu, pelanggan dengan mudah menjadi
kewalahan dan berikutnya memutuskan pilihannya atas mobil yang ditawarkan. Ini memang
bukan untuk kepentingan terbaik pelanggan, tetapi pasti demi kepentingan
terbaik penjual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar