Brand visibility didefinisikan sebagai frekuensi pelanggan Anda yang sudah ada, dan calon pelanggan melihat merek Anda di media sosial, hasil pencarian (baca Google), dan saluran pemasaran lainnya. Lalu apa pentingnya untuk produk baru?
Edhy Aruman
(Dimuat di Majalah Mix Marketing Communication Edisi Februari - Maret 2022)
Januari 2022 lalu saya diundang sebuah
lembaga penelitian di bidang bioteknologi untuk sharing review produk-produk
temuan mereka serta pemasarannya. Produk
mereka seperti pupuk mikoriza dan rekayasa iptek lainnya sangat bagus.
Dari sudut produsen, konsep marketing sudah
siap. Tahun 1960an, Jerome McCarthy mengklasifikasikan berbagai kegiatan
pemasaran ke dalam empat jenis besar,
yang disebutnya 4P Pemasaran: product (produk), price (harga), place (tempat),
dan promotion (bauran promosi). Konsep itu merupakan pandangan dari sudut
produsen.
Lalau bagaimana dari sudut konsumen? Ada empat jenis juga; yakni solution
(Bagaimana saya bisa mendapat solusi untuk masalah saya?); information (Dimana
saya bisa belajar lebih banyak tentang solusi itu?); value (apa pengorbanan
total saya untuk mendapatkan solusi itu?) dan access (dimana saya bisa
menemukannya?)
Lalu saya bercerita tentang fenoma menarik
yang terjadi beberapa pekan sebelumnya. Akhir Desember 2021 lalu, Kopi Kenangan
mengumumkan mendapatkan pendanaan seri C tahap 1 senilai USD 96 juta atau
setara Rp1,3 triliun. Pendanaan seri C biasanya diperuntukan bagi perusahaan
yang sudah mencapai tahap dewasa.
Dana ini bisa digunakan untuk ekspansi
produk dan membuka cabang secara nasional ataupun internasional dengan
pendanaan berkisar USD25 juta sampai USD100 juta. Dengan mendapatkan pendanaan
itu memungkinkan perusahaan melantai di bursa dengan penawaran perdana (Initial
Public Offering – IPO). Pendanaan itu sekaligus menjadikan Kopi Kenangan sebagai
unicorn pertama untuk kopi kekinian di Indonesia.
Pertanyaannya yang muncul adalah kenapa
Kopi Kenangan, buka kopi-kopi kekinian lain? Bukankah bila dilihat dari outlet
misalnya mereka lain seperti Janji Jiwa memiliki jumlah yang lebih banyak ketimbang
Kopi Kenangan?
Sejak didirikan tahun 2017, Kopi Kenangan
mengklaim telah membuka lebih dari 600 gerai yang tersebar di 45 kota di
Indonesia (insight.kontan.co.id, 29 Desember 2021). Banyaknya gerai ini
masih di bawah gerai kedai kopi Janji Jiwa. Jaringan gerai kopi Janji Jiwa saat
ini memiliki lebih dari 800 cabang di seluruh Indonesia. Padahal, waralaba kopi
tersebut baru mulai didirikan di tahun 2018 lalu (money.kompas.com, 15 April
2021)
Dalam beberapa kali obrolan, saya sering
menanyakan itu kepada beberpa orang, termasuk mahasiswa saya yang
merupakan salah satu target market kopi
kekinian. Dari sisi rasa misanya,
menurut mereka tidak berbeda. Namun dari
varian rasa, Kopi Kenangan memiliki
varian minuman yang jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan Kopi Janji Jiwa.
Kopi Kenangan setidaknya memiliki kurang
lebih 30 varian produk kopi dan non-kopi, sedangkan Janji Jiwa hanya memiliki
sekitar 18 varian produk kopi dan non-kopi.
Jadi dalam aspek produk , Kopi Kenangan lebih unggul dibandingkan Janji
Jiwa dikarenakan varian rasanya yang lebih banyak sehingga memberikan lebih
banyak opsi bagi konsumen serta dapat menyasar ke lebih banyak segmen.
Tempat, lokasi atau dalam konteks marketing
dikenal sebagai place dan visibility
nampaknya berkolerasi. Kalau ada pertanyaan, merek mana yang paling sukses di
pasar minuman ringan? Jawabannya adalah Coca-Cola, bukan Pepsi. Seperti halnya
di tagline-nya, Coca-Cola tersedia
hampir kapan pun dan di mana pun pelanggan membutuhkannya. Distribusi mereka
yang luar biasa (atau 'tempat') memberi mereka keunggulan. Mereka meletakkan
vending machine Coca-cola seakan-akan ada dimana-mana.
Logika ini juga berlaku secara online. Menurut Esther Dyson – 1998 hingga tahun 2000,
Dyson merupakan pemilik ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and
Numbers) tahun 1998-2000, 'Anda meletakkan mesin coke di tempat-tempat
di mana Anda pikir orang mungkin ingin minum coke. Di Internet, Anda meletakkan
tombol Amazon di tempat-tempat di mana mungkin ada orang yang cenderung membeli
buku.’
Faktanya hari ini, Amazon menjual lebih
dari sekadar buku. Amazon menjual hampir semua hal termasuk barang
konsumen (FMCG). Jawaban pertanyaan, di
mana dan kapan pelanggan paling mungkin ingin memesan ulang FMCG sudah ketemu.
Pertanyaannya sekarang berkembang menjadi, kapan mereka
akan kehabisan produk? Untuk menjawab pertanyaan ini, Amazon – yang kemudian
diikuiti oleh perusahaan atau merek lain – dengan menyediakan tombol yang disebut 'Dash' yang dapat
ditempelkan pelanggan di lemari es, di lemari, di pengisap atau di mana pun.
Jadi, ketika Anda kehabisan sabun deterjen misalnya, Anda tekan tombol itu, dan
pesanan Anda langsung dikirim oleh vendor.
Visibilitas merek (brand visibility) didefinisikan
sebagai frekuensi di mana pelanggan Anda yang sudah ada dan calon pelanggan
melihat merek Anda di media sosial, hasil pencarian (baca Google), dan saluran
pemasaran lainnya. Untuk meningkatkan visibilitas merek Anda, sangat penting
mempertimbangkan penempatan merek di lokasi atau tempat yang dapat menarik
perhatian orang.
Meningkatkan visibilitas perusahaan atau
merek di pasar sangat penting sebagai upaya menarik perhatian audiens target.
Visibilitas yang tinggi sama artinya dengan dengan kesadaran merek yang tinggi.
Calon konsumen atau pelanggan ingin membeli atau berbisnis dengan merek yang
mereka kenal dan percayai.
Visibilitas tinggi membantu suatu
perusahaan atau merek ditemukan para influenser. Dalam konteks pemasaran B2B,
visibilitas tinggi memungkinkan suatu merek ditemukan oleh para profesional
teknis misalnya pada tahap awal proses pembelian mereka. Para influencer dalam pemasaran B2B itu lebih
suka mencari dan meneliti secara mandiri dan menghubungi vendor untuk
mendapatkan produk atau merek terbaik.
Dalam konteks sosiologi – sebagai landasan
hubungan sosial konsumen – dikeal konsep
visibilitas sosial konsumsi (Social Visibility Consumption. Ini
didefinisikan sebagai gagasan konsumsi mencolok, di mana pelanggan terlibat
dalam pembelian produk dari merek bergengsi untuk meningkatkan status sosial
mereka. SVC terbukti secara signifikan mempengaruhi keputusan wisatawan untuk
mengunjungi suatu destinasi sehingga ketika destinasi dianggap terlihat secara
sosial (yaitu, orang melihat dan/atau mengetahui bahwa seseorang mengunjungi destinasi
tersebut), wisatawan lebih cenderung memilih ini tujuan, dan sebaliknya.
Sepert diketahui, merek-merek yang ada di
mesin pencarian misalnya, jumlahnya begitu banyak. Disinilah penting suatu
merek untuk terlihat sehingga untuk memenangkan persaingan di tengah-tengah
kerumunan merek. Karena itu, suatu mereka, katakanlah merek Anda, harus
terlihat lebih awal dan sering di pasar untuk mendapatkan kesempatan dalam
penjualan.
Logika itu masuk dalam pemikiran Kopi
Kenangan dan merek-merek lainnya untuk menciptakan kesan ada di mana-mana dan
kapanpun. Walaupun secara jumlah cabang
kopi Janji Jiwa memiliki store yang jauh lebih banyak, Kopi Kenangan dapat
melakukan penetrasi pasar yang lebih baik. Bisa jadi spreading,
coverage, dan penetration (SCP) Kopi Kenangan lebih matang.
Dalam coverage, perusahan mempertimbangkan
seberapa luas produknya dapat terdistribusi di outlet-outlet dan seberapa cepat
konsumen tersebut mendapatkan produk. Coverage juga digunakan untuk mengukur
seberapa banyak outlet yang terdapat dalam area distribusi, sehingga nantinya
dapat digunakan sebagai tolak ukur dalam pemilihan distributor sesuai dengan
jumlah outlet yang ada.
Seorang teman bercerita ke saya, Kopi
Kenangan memiliki sebaran yang lebih luas dan akses terhadapnya lebih mudah. Kopi
Kenangan memiliki banyak store yang buka di dalam beberapa pusat perbelanjaan yang
memiliki trafik pengunjung yang sangat tinggi sehingga hal tersebut dapat
meningkatkan awareness tentang Kopi Kenangan itu tersendiri.
Namun menurut Co-Founder dan CEO Kopi Kenangan Edward Tirtanata, setengah dari
penjualannya berasal dari GoFood dan GrabFood. Lewat fitur GoFood dan GrabFood,
konsumen semakin mudah menjangkau produk Kopi Kenangan. Selain itu, Kopi Kenangan menyediakan
aplikasi yang memungkinkan pengguna memesan lebih dulu (pre-order) sebelum
datang ke kedai.
Layanan seperti ini untuk mengakomodasi
konsumen yang memiliki waktu sedikit. "Sebagai konsumen, saya benci sekali
antre. Lewat fitur ini, konsumen hanya perlu mengambil pesanananya di toko
terdekat," kata dia. Kopi Kenangan
juga banyak mengadopsi berbagai teknologi di jaringan kafenya. Saat ini, Kopi
Kenangan mengkaji teknologi yang bisa diadopsi dan cara mengimplementasikannya.
“.. Kopi kenangan punya pendekatan yang
cukup menarik sama customernya.. Mereka punya aplikasi semacam “love meter” antara kopi kenangan dan
customernya kaya “udah sedeket apanih
kamu sama kopi kenangan” apa masih di level pdkt atau udah jadian untuk
menjaga loyalitas dari customernya sir yang pasti nya semakin sering beli si
love meter nya akan terus meningkat dan banyak promo2 menarik yg akan didapat
juga .. kebetulan temen saya punya membernya jd tau..” cerita Gabie, Jakarta.
Tempat dan promosi tumpang tindih ketika sebuah
perusahan atau merek memperluas kehadiran mereka secara online dengan tautan
dari situs lain atau dengan situs mikro di tempat yang relevan. Tumpang tindih
itu makin kuat saat merek melakukan promosi secara lebih luas, dan secara
bersamaan meningkatkan distribusi (tempat) sebagai upaya agar mereknya secara
efektif, tersedia untuk dibeli secara lebih luas secara online .
Tempat disini bisa berarti berarti tempat
pembelian, distribusi, dan, dalam beberapa kasus, konsumsi. Beberapa produk
mengeksploitasi ketiga aspek tempat online; misalnya, produk yang dapat
didigitalkan seperti perangkat lunak, media, dan hiburan. Widget misalnya dapat
memperluas distribusi di banyak situs web lain.
Aplikasi (setelah diunduh) ini dapat
memperluas distribusi ke tangan jutaan pelanggan melalui ponsel mereka. Dan
kode QR dapat membawa pengalaman yang jauh (dan bahkan masa lalu) menjadi lebih
dekat. Pemasaran remote dan pemasaran berbasis lokasi membawa promosi kepada
pelanggan saat mereka secara fisik bergerak lebih dekat ke titik distribusi. Instagram
dan Facebook memungkinkan pelanggan mengungkapkan lokasi mereka kepada teman
dan menemukan penawaran produk atau merek terdekat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar