Kepemimpinan industri public relations (PR) era digital memiliki banyak tantangan. Para profesional public relations saat ini bekerja di lingkungan yang semakin sulit dan kompleks. Tekanan dari luar organisasi meliputi akuntabilitas baru, pemangku kepentingan yang semakin berkuasa, sikap skeptis publik yang semakin meningkat, dan lanskap komunikasi yang baru.
Secara internal, ada tuntutan yang semakin
meningkat untuk menunjukkan kontribusi strategis, sekaligus membutuhkan
kemampuan untuk melatih dan memberikan saran kepada manajer senior yang
terpapar tekanan lingkungan ini. Ini sekaligus mencerminkan adanya problematika
yang dihadapi kepemimpinan publis relations saat ini.
Beberapa problematika kepemimpinan public
relations dipaparkan Anne Gregory dan Paul E. Willis di buku Strategic Public Relations Leadership (Routledge,
2023). Salah satu masalah kepemimpinan
dalam PR adalah terkait dengan pengukuran hasil yang akurat.
Dalam industri PR,
seringkali sulit untuk mengukur dampak dari kampanye PR. Banyak perusahaan
hanya memperhatikan output dan bukan outcome, sehingga hasil yang diukur tidak
selalu sesuai dengan tujuan awal kampanye PR. Ini menimbulkan masalah ketika
para pemimpin PR harus mempertanggungjawabkan anggaran yang telah digunakan
kepada manajemen atas dampak kampanye yang dilakukan.
Selain itu, para
pemimpin PR juga dihadapkan pada tantangan untuk dapat menavigasi perubahan
lingkungan bisnis yang terus berubah. Di era digital saat ini, para pemimpin PR
harus mampu memahami dan mengikuti tren media sosial dan teknologi yang terus
berkembang, serta dapat menyesuaikan strategi PR dengan berbagai perubahan
tersebut.
Problematik
kepemimpinan PR juga berkaitan dengan tuntutan untuk memiliki keterampilan yang
lebih luas, termasuk kemampuan untuk memahami data dan teknologi. Para pemimpin
PR perlu mampu menggunakan teknologi dan alat analitik untuk mengumpulkan data
dan menganalisisnya, sehingga dapat memahami kebutuhan dan preferensi konsumen
secara lebih baik. Selain itu, kemampuan untuk memahami angka dan data juga
sangat penting untuk mengukur keberhasilan kampanye PR dan menentukan arah
strategi PR di masa depan.
Kepemimpinan PR juga
harus mampu mengembangkan dan mempertahankan budaya perusahaan yang positif dan
inklusif. Hal ini dapat membantu meningkatkan kepuasan karyawan dan memperkuat
citra merek perusahaan. Para pemimpin PR harus dapat menciptakan budaya yang
mendorong kreativitas dan inovasi, serta membangun hubungan yang baik antara
karyawan, klien, dan mitra bisnis.
Terakhir, kepemimpinan
PR juga harus dapat mengelola krisis dengan baik. Dalam industri PR, krisis
dapat terjadi sewaktu-waktu dan dapat berdampak negatif pada citra merek dan
reputasi perusahaan. Oleh karena itu, para pemimpin PR harus mampu mengatasi
krisis dengan cepat dan tepat, serta mampu membangun kembali citra positif
perusahaan dengan cara yang efektif.
Beberapa saran dan
solusi yang ditawarkan Willis dan Gregory untuk mengatasi problematik
kepemimpinan dalam industri public relations. Pertama, penting bagi
pemimpin public relations untuk memahami dan mengevaluasi peran mereka dalam
organisasi secara menyeluruh.
Seorang pemimpin
public relations harus memahami dan mengambil tanggung jawab dalam memahami
tujuan, nilai, dan misi organisasi serta memastikan bahwa public relations
berkontribusi secara efektif dalam mencapai tujuan tersebut. Hal ini juga
termasuk membangun kemitraan yang strategis dengan pemimpin dan anggota tim
lainnya.
Kedua, penting bagi pemimpin public relations untuk
mengembangkan keterampilan kepemimpinan yang memadai. Willis dan Gregory
menekankan bahwa seorang pemimpin public relations harus memahami tugas dan
tanggung jawabnya, termasuk dalam mengembangkan strategi, mengelola tim,
mengkomunikasikan informasi dengan jelas, dan memastikan transparansi dan
akuntabilitas.
Ketiga, pemimpin public relations juga harus memiliki
pemahaman yang baik tentang teknologi dan media sosial serta bagaimana
mengelola dampaknya pada organisasi dan masyarakat. Pemimpin public relations
harus mampu menggunakan teknologi dan media sosial secara efektif dalam
mendukung tujuan organisasi serta mengatasi tantangan dan risiko yang terkait
dengan penggunaannya.
Buku ini memberikan
wawasan yang berguna tentang kontribusi strategis public relations dan
kepemimpinan public relations. Dalam menjelaskan topik yang kompleks, para
penulis menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan contoh kasus yang relevan.
Buku ini dapat menjadi
sumber bacaan yang berguna bagi praktisi public relations yang ingin
meningkatkan kemampuan strategis mereka atau para eksekutif senior yang ingin
memahami kontribusi public relations dalam mencapai tujuan organisasi.(Edhy
Aruman)
Rujukan:
Gregory, A., & Willis, P. E. (2023).
Strategic Public Relations Leadership, Second Edition. Routledge.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar