Malam-malam, William Cruise, seorang agen khusus FBI, menjemput _"The Mother"_ (yang diperankan oleh Jennifer Lopez), seorang agen dan pembunuh yang tidak disebutkan namanya.
Dalam perjumpaan setelah lebih dari 12 tahun tak ketemu, _The
Mother_ tidak megucapkan “Halo” kepada Cruise. Karena itu, saat masuk ke dalam
mobil, Cruise menyindir _The Mother_ dengan mengatakan bahwa peradapan dimulai dari
hal-hal kecil seperti menyapa dengan kata _halo_. Mendapat sindirin itu, The
Mother pun mengucapkan kata halo.
"Salam" atau "Halo" adalah frasa pembuka yang paling
sering digunakan oleh orang-orang di seluruh dunia saat mereka berinteraksi
satu sama lain. Misalnya, saat bepergian, "salam" atau
"halo" biasanya menjadi alat yang paling efektif untuk memulai dialog
dengan orang lain. Tak jarang, topik pembicaraan bisa berkisar tentang fenomena
populer saat itu, seperti film terkini "The Mother."
Dalam
komunikasi pemasaran, "Salam" atau "Halo" mungkin tampak
sepele, namun memiliki peran yang sangat penting. Ini adalah langkah awal dalam
membangun hubungan dengan pelanggan atau klien, dan bisa menciptakan kesan
pertama yang baik dan hangat. Sapaan sederhana ini dapat membuka pintu untuk
percakapan dan interaksi yang lebih dalam, yang pada akhirnya dapat memperkuat
hubungan antara merek dan konsumen.
"_The Mother_" yang tayang di Netflix mulai 12 Mei 2023,
adalah sebuah film bergenre aksi dan thriller yang disutradarai oleh Niko Caro,
dengan pemeran utamanya Jennifer Lopez. The Mother dirilis di pekan Hari Ibu
Internasional, dan merupakan sebuah cara dari Netflix untuk memeriahkan momen
hari spesial yang jatuh pada 14 Mei.
Ceritanya
dimulai dari saat The Mother diinterogasi oleh Agen Khusus Cruise. Di tengah
interogasi kelompok yang menginginkan The Mother mati menyerang rumah aman yang
menjadi tempat perlindungan The Mother. Cruise ditembak dan terluka parah, agen
FBI yang tersisa terbunuh, tetapi The Mother tidak terluka. Dia
menyelamatkan hidup Cruise dan membuat bom yang tertunda waktu
The Mother melarikan
diri dari sekelompok penyerang berbahaya, kemudian tinggal di tengah hutan
bersalju untuk melatih dan menempa dirinya seperti prajurit militer. Suatu
hari, ia keluar dari persembunyiannya demi menemui putrinya yang dulu ia tinggalkan,
dan melindungi putrinya itu dari para penjahat kejam yang ingin balas dendam.
penjahat kejam yang ingin balas dendam bisa menjadi titik balik penting
yang mengancam peradaban. Aksi mereka bisa merusak harmoni dan tatanan
masyarakat, mendorong peradaban ke tepi jurang kehancuran.
Namun, dalam menghadapi ancaman tersebut, peradaban seringkali menemukan
cara untuk melawan dan bertahan. Mereka mungkin bergerak bersama, melakukan
'hal-hal kecil' seperti berbagi sumber daya, membantu satu sama lain, atau
bahkan hanya menunjukkan keberanian dan keteguhan hati dalam menghadapi
kesulitan. Ini mengilustrasikan bagaimana 'hal-hal kecil' dalam peradaban -
nilai-nilai, tindakan, dan tekad individu - bisa menjadi kekuatan penting dalam
melawan ancaman.
Ini bisa dimulai dengan tindakan-tindakan kecil seperti membentuk
perlawanan, berbagi informasi, atau merencanakan strategi. Meski masing-masing
tindakan ini mungkin tampak kecil, ketika dilakukan bersama-sama, mereka bisa
memiliki dampak besar dan bahkan mengubah arah konflik.
Peradaban dimulai dari hal-hal kecil adalah suatu pernyataan yang
mengilustrasikan betapa detail kecil dan langkah-langkah kecil dapat membentuk
fondasi dari suatu peradaban dan kemajuan masyarakat.
Bahasa misalnya. Sebagai alat komunikasi, mungkin tampak sederhana dan
mendasar, namun peranannya dalam pembentukan peradaban sangat besar. Bahasa
memungkinkan manusia untuk berbagi ide, berkolaborasi, dan membangun
masyarakat. Setiap kata dan kalimat, sekecil apa pun, membantu mengekspresikan
gagasan, menyelesaikan konflik, dan membentuk budaya - semua ini adalah unsur
penting dari peradaban (Pinker, 1994).
Demikian pula dengan konsep hukum dan aturan. Setiap hukum, meskipun
hanya berupa teks singkat dalam dokumen, membentuk dasar bagaimana masyarakat
berfungsi dan berinteraksi. Mereka membantu menciptakan struktur dan
ketertiban, memungkinkan kerjasama dan koeksistensi damai antara individu dan
kelompok dalam masyarakat (Rawls, 1971).
Namun, seiring dengan pentingnya "hal-hal kecil" ini,
perubahan sistemik dan tindakan besar seringkali diperlukan. Misalnya, meskipun
hukum individu penting, reformasi hukum besar-besaran mungkin diperlukan untuk
mengatasi isu-isu seperti diskriminasi atau ketidakadilan sistemik (Sen, 1999).
Gagasannya adalah, pertimbangkan inovasi kecil seperti penemuan roda.
Pada awalnya, roda mungkin tampak sebagai penemuan kecil dan sederhana, tetapi
dampaknya pada peradaban manusia sangat besar. Roda memungkinkan transportasi
barang dan orang menjadi lebih efisien, yang pada gilirannya memfasilitasi
perdagangan, penjelajahan, dan ekspansi geografis. Ini mengubah cara hidup
manusia dan membantu membentuk peradaban seperti yang kita kenal sekarang
(Diamond, 1999).
Pertimbangkan tindakan kecil seperti mendaur ulang atau mengurangi
penggunaan plastik sekali pakai. Meskipun masing-masing tindakan ini mungkin
tampak kecil dan tidak berarti, ketika dilakukan oleh jutaan atau miliaran
orang, mereka dapat memiliki dampak besar terhadap lingkungan dan dapat
membantu mencegah perubahan iklim (Harari, 2015).
Namun, penting juga untuk mengakui bahwa walaupun tindakan kecil dapat
berdampak besar, perubahan sistemik dan besar seringkali diperlukan untuk
mengatasi tantangan terbesar yang dihadapi oleh peradaban kita, seperti
ketidaksetaraan ekonomi dan perubahan iklim (Sen, 1999).
Pada akhirnya, pernyataan "Peradaban dimulai dari hal-hal
kecil" menekankan pentingnya partisipasi, kerja keras, dan perubahan
bertahap, tetapi juga menunjukkan bahwa perubahan besar dan sistemik juga
penting.
Referensi:
Diamond, J. (1999).
Guns, Germs, and Steel: The Fates of Human Societies. W.W. Norton &
Company.
Harari, Y. N. (2015).
Sapiens: A Brief History of Humankind. Harper.
Pinker, S. (1994).
The Language Instinct: How the Mind Creates Language. Harper Perennial Modern
Classics.
Rawls, J. (1971). A
Theory of Justice. Belknap Press.
Sen, A. (1999).
Development as Freedom. Oxford University Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar