Don’t rely on what the world tells you is possible. Create
the world you want
Jangan mengandalkan apa yang dikatakan dunia tentang apa
yang mungkin. Ciptakan dunia yang Anda inginkan (Vinod Khosla - pendiri Sun
Microsystems dan Khosla Ventures).
Dalam dunia di mana para ahli sering menetapkan batasan, Vinod Khosla berdiri sebagai simbol pemberontakan terhadap status quo.
Khosla adalah seorang investor dan pengusaha di bidang
teknologi. Ia adalah salah satu pendiri Sun Microsystems, sebuah perusahaan
yang berperan penting dalam pengembangan teknologi komputer dan jaringan.
Setelah Sun Microsystems, Khosla beralih ke dunia investasi,
mendirikan Khosla Ventures, sebuah firma ventura kapital yang fokus pada
berbagai inisiatif teknologi dan lingkungan.
Sikap inovatif dan keberanian Vinod Khosla dalam
berinvestasi -- dia tak ragu mendukung ide-ide yang dianggap radikal -- secara
langsung terhubung dengan filosofinya tentang dua jenis orang; ada yang terpaku
pada masa lalu dan ada juga yang proaktif menciptakan masa depan yang mereka
inginkan.
Khosla menggambarkan dirinya sebagai seseorang yang termasuk
dalam kategori kedua. Ini menunjukkan bahwa sikap berani dan inovatif dalam
investasi merupakan cerminan dari pemikirannya tentang pentingnya berinovasi
dan berpikir secara mandiri, melewati batasan-batasan yang biasanya diberikan
oleh pemikiran konvensional.
Mengandalkan para ahli atau pandangan umum, menurut Khosla,
seringkali dapat membatasi kemampuan seseorang untuk melihat potensi yang lebih
besar dan berbeda. Para ahli biasanya membuat prediksi berdasarkan data dan
tren masa lalu, yang mungkin tidak selalu akurat atau relevan untuk masa depan
yang terus berubah.
Ini menunjukkan bahwa berpegang pada cara pandang lama dan
konvensional bisa menghalangi proses inovasi.
Vinod Khosla menantang cara berpikir yang terpaku pada
sejarah untuk meramalkan masa depan. Sebagai contoh, ia menyoroti prediksi
Departemen Energi AS pada 2010 yang sangat meremehkan pertumbuhan mobil
listrik, dengan hanya memperkirakan sekitar 2,305 unit di pasar AS sampai 2035.
Realitanya, pada tahun 2014 saja, Tesla telah mengirim sekitar 80,000 mobil
listrik.
Ini menunjukkan bahwa meramal masa depan berdasarkan tren
masa lalu bisa sangat menyesatkan dan membatasi inovasi.
Para ahli juga seringkali salah dalam memprediksi masa depan.
Dia memberikan contoh bagaimana kartun tahun 1889 menggambarkan listrik sebagai
ancaman eksistensial bagi manusia, mirip dengan ketakutan yang muncul seputar
AI saat ini.
Contoh lainnya adalah Lord Kelvin, presiden Royal Society
pada awal 1900-an, yang pernah mengatakan bahwa mesin terbang lebih berat dari
udara adalah hal yang mustahil, tidak lama sebelum Wright Brothers berhasil
terbang. Thomas Edison juga pernah meremehkan arus bolak-balik, dan Time
Magazine meragukan potensi belanja jarak jauh.
Dari sini, Khosla menyimpulkan bahwa masa depan adalah milik
mereka yang berani bermimpi dan cukup 'tidak masuk akal' untuk mencoba
mewujudkan mimpi-mimpi tersebut, yang tidak takut gagal, serta yang berani
mengambil risiko besar dan radikal.
Pesan penting dari Khosla adalah untuk tidak hanya
mengandalkan para ahli atau apa yang dikatakan dunia tentang kemungkinan,
melainkan untuk menciptakan dunia yang kita inginkan. Dia mengajak kita untuk
membedakan antara orang yang hanya mengekstrapolasi masa lalu dengan mereka
yang berani menciptakan dunia yang mereka impikan.
Ini adalah panggilan untuk berinovasi, bertindak berani, dan
mandiri dalam menghadapi masa depan. Jadi pencipta, bukan pengikut. Ambil
inisiatif untuk menjadi pencipta dan pembuat perubahan, bukan sekedar peniru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar